Waduh, Harga Tomat Sekarung Rp 20 Ribu

Waduh, Harga Tomat Sekarung Rp 20 Ribu

INDRAMAYU – Sebulan terakhir bukan menjadi waktu yang baik buat petani tomat. Melimpahnya produksi seiring dengan masa panen serentak di sejumlah daerah yang juga terjadi di Kabupaten Indramayu, membuat harga tomat anjlok. Sempat bertengger di rentang Rp 5.000-Rp 6.000 per kilogram, kini harga tomat di tingkat pedagang anjlok hingga Rp 1.500/kg. Di tingkat petani lebih parah lagi. Harganya terjun bebas di kisaran Rp 500-Rp 1.200/kg bergantung ukuran dan kualitas. Lantaran pasokan melimpah, pedagang di Pasar Induk Sayuran (PIS) Patrol sampai menjualnya dengan cara borongan. Tomat sekarung isi antara 40-45 kg dijual Rp 20 ribu. “Kalau eceran harganya Rp 1.500 per kilogram. Kalau karungan Rp 20 ribu. Dijual borongan biar cepat daripada busuk di lapak,” ungkap Endang, pedagang di PIS Patrol, Jumat (26/10). Jatuhnya harga tomat, ungkap dia, mencapai puncaknya pada menjelang akhir bulan ini. Penyebabnya, pasokan dari sejumlah daerah melimpah seperti Kabupaten Kuningan dan Majalengka. Seiring dengan itu, petani sayuran di Indramayu juga lagi panen raya. “Pasokan dari luar daerah sekarang sudah tidak ada lagi. Tinggal tomat lokal saja,” kata Endang. Belakangan diketahui, mandeknya kiriman karena petani di wilayah Kuningan dan Majalengka karena mereka menelantarkan buah tomat yang sudah layak panen di pohonnya ketimbang di petik untuk dijual. “Banyak petani di sana yang memilih membiarkan tomat yang sudah layak panen di pohonnya tidak dipanen. Karena ongkos petik dengan harga jual tidak sesuai,” ujarnya. Pedagang lainnya, Atim membenarkan kondisi itu. Sehingga, tomat yang beredar di pasaran saat ini berasal dari petani lokal seperti dari wilayah Kecamatan Patrol, Anjatan dan Bongas. Itu pun sambung dia, petani memilih memetik dan mengantarkan hasil panennya sendiri dengan menggunakan sepeda motor untuk menekan biaya transportasi. “Kalau pakai mobil malah tidak bisa nutup. Bisa rugi,” ucapnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: