CEPAT Bantu Masyarakat Deteksi TBC
CIREBON-UPT Puskesmas Susukan Kabupaten Cirebon mendapat kunjungan dari Office of Health USAID Indonesia. Kunjungan ini dalam rangka kajian impak proyek Community Empowerment of People Against Tuberculosis (CEPAT), Rabu (7/11). Program CEPAT yang sudah berjalan kurang lebih empat tahun terakhir di UPT Puskesmas Susukan didanai USAID Indonesia dan dijalankan oleh Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU). \"Program CEPAT merupakan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan yang sangat bermanfaat dalam deteksi dini dan pengobatan Tuberculosis (TBC) sampai sembuh,\" terang dr H Andi Ridwan kepala Puskesmas Susukan. Andi juga mengatakan, kegiatan CEPAT LKNU yang sedang dilakukan saat ini yaitu Edukasi Cari Suspek (TB) Blusukan atau yang disingkat dengan E-Caruban. Program tersebut bertujuan untuk mencari suspek penderita secara aktif dari pintu ke pintu di masyarakat yang kemudian dilaporkan ke puskesmas apabila ditemukan suspek TBC. Dalam melaksanakan program CEPAT ini, ada dua aspek yang menjadi fokus pihak LKNU. Yaitu, mobilisasi masyarakat dan advokasi. Para kader binaan dibekali pengetahuan yang cukup untuk dapat melakukan penjaringan deteksi dini Tuberkulosis dan pengobatannya. \"Ini merupakan program nasional yang dilaksanakan LKNU pusat. Namun di daerah hanya beberapa LKNU saja yang bisa berjalan karena melihat terlebih dulu kondisi daerah yang terkena TBC,\" tandas Ajat. Menurut dr Jiddi Adibia, yang sedang dikembangkan dalam proyek ini adalah kegiatan kesehatan berbasis komunitas sebagai upaya penjaringan masyarakat yang terindikasi Tuberculosis melalui kader-kader pilihan dari pihak puskesmas. \"Jadi, antara puskesmas, bekerjasama dengan para kader-kader yang dipilih khusus untuk menjaring masyarakat terkena penyakit Tuberculosis,\" imbuh Jiddi. Kegiatan ini berjalan dengan kerjasama antara pihak Puskesmas Susukan dan kader masyarakat yang dikoordinatori oleh Titis Nur\'anisa SKep Ners, programer TB&HIV Puskesmas Susukan. Hadir dalam kegiatan ini, Jenne Roberts selaku independen evaluator yang bekerja untuk mengevaluasi program CEPAT. Dia menilai, program yang dilakukan di Puskesmas Susukan tergolong berhasil, dilihat dari sangat baiknya hubungan antara LKNU, puskesmas dan para kader masyarakat. Menurutnya, bukan hal mudah melakukan penjaringan masyarakat tersangka TB atau yang sudah menderita TB dan kemudian dirangkul untuk datang ke puskesmas melakukan tes. Bahkan melakukan pengobatan secara rutin dan tuntas. Tetapi, Puskesmas Susukan, LKNU, dan kader, mampu melakukan kegiatan tersebut dengan sangat baik. Bukan hanya menemukan kasus baru, tetapi membantu penderita TB untuk menyelesaikan pengobatannya dan meningkatkan kualitas kesehatannya. (pid-magang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: