Indonesia Miliki Potensi Jadi Eksportir Udang Terbesar di Dunia

Indonesia Miliki Potensi Jadi Eksportir Udang Terbesar di Dunia

Garis pantai mencapai 95.185 kilometer berpotensi untuk membuat lebih dari 3 juta hektare tambak udang.  Data International Trade Center (2017), pertumbuhan ekspor komoditas perikanan Indonesia pada periode 2012-2016 rata-rata tumbuh hanya 2,37% per tahun. Total nilai ekspor komoditas perikanan tahun 2012 mencapai US$ 3,59 miliar dan tahun 2016 meningkat kecil menjadi US$ 3,86 miliar. Ekspor komoditas udang Indonesia sedang membaik. Nilai ekspor udang budidaya pada periode Januari-Agustus 2018 melejit 71,16% dibanding periode sama tahun lalu menjadi US$ 13,25 juta. Sementara, ekspor udang hasil tangkap naik 12,28% menjadi US$ 16,26 juta. Beberapa bulan lalu, Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) Rokhmin Dahuri dalam siaran persnya, Selasa (3/7/2018) mengatakan, dengan udang salah satunya udang vaname dapat membuat Indonesia banyak mendapatkan hasil dagang yang positif dalam perdagangan di Indonesia. \"Terlebih, harga udang yang cenderung mahal dan stabil, bisa menjadi perdagangan Indonesia yang semakin positif,\" ujar dia dalam keterangan tertulisnya. Lebih lanjut Ia menyarankan, agar Indonesia menjalin kerja sama sinergis dari hulu ke hilir dalam budidaya udang. Serta menggandeng pengusaha pakan, petambak, pengolah untuk bisa menghasilkan udang vaname yang menjadi ekspor baru di dunia perikanan. \"Pemerintah, asosiasi, peneliti, dan dosen, harus mengeluarkan atau menyumbangkan kemampuan terbaiknya,\" jelasnya. Seperti diketahui, Presiden Jokowi menginginkan udang vaname menjadi sebagai salah satu prioritas nasional di bidang perikanan. Berdasarkan data International Trade Center (2017), bahwa kontribusi nilai ekspor udang vaname beku (Whiteleg shrimps) terhadap total nilai ekspor perikanan tahun 2016 mencapai lebih dari 27%. Hasil tersebut membuktikan udang vaname memiliki peranan yang besar terhadap kinerja ekonomi perikanan Indonesia. Namun sejauh ini, ekspor udang vaname Indonesia masih kalah dengan negara-negara lain, dimana pada 2016 baru USD1,67 miliar. Sedangkan India merupakan yang terbesar yaitu USD3,70 miliar, diikuti Vietnam dengan USD2,71 miliar, Ekuador USD2,60 miliar, China USD2,16 miliar dan Thailand USD1,98 miliar. Sementara itu, permintaan udang dunia dalam pada 2010-2016 tumbuh 7,45% per tahun (data International Trade Center tahun 2017). Jumlahnya pun meningkat USD22,19 miliar di tahun 2016. Artinya ada potensi besar untuk memperluas ceruk pasar ini. Dan Indonesia pun diuntungkan dengan bebas dari wabah EMS (early mortality syndrome), yang mengancam produsen udang negara-negara ASEAN. Artinya di saat wabah menyerang negara lain, kita bisa meningkatkan produksi untuk kian meningkatkan ekspor.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: