Manisnya Bisnis Thai Tea, Baru Buka sudah Laku, Omzet Jutaan

Manisnya Bisnis Thai Tea, Baru Buka sudah Laku, Omzet Jutaan

CIREBON-Jika sebelumnya Thai tea hanya dapat dinikmati di pusat perbelanjaan, kini telah banyak tersaji di sejumlah outlet di tepi jalan. Dengan harga yang lebih murah pula. tak ayal, teh asal Negeri Gajah Putih itu kini menjadi primadona baru. Khususnya bagi kalangan muda. Otomatis pula menjadi ladang bisnis baru yang menjanjikan. Salah satu outlet yang menyediakan Thai tea, terdapat di Jalan Pemuda, tepat di seberang kampus utama Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati). Pengraciknya adalah Mahbub Akil. warga Desa Weru Lor, Kecamatan Weru, Kabupaen Cirebon. Dia sudah 2 bulan bergelut dengan Thai tea. “Alhamdulillah respons dari masyarakat cukup bagus,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Tak ayal, ia pun merasakan berkahnya. Bahkan dalam dua bulan telah mengelola tiga outlet. Yang ia dirikan bertahap. Satu persatu. Outlet di Jalan Pemuda merupakan outlet ketiga. Dua lainnya berada di Jalan Tuparev dan di kawasan Buntet Kabupaten Cirebon. “Kalau di Tuparev rata-rata per hari laku 600 sampai 800 cup, karena paling awal. Omzet sekitar Rp800 ribu,” imbuh pemuda 22 tahun itu. Sedangkan di outlet yang baru di Jalan Pemuda, yang berdiri dua pekan lalu itu per hari rata-rata terjual 50 hingga 60 cup. Cukup ramai untuk outlet yang baru berusia 14 hari. “Yang paling favorit rasa original sama choco thai tea,” sambungnya. Mahbub menjelaskan, jika outlet tersebut bukanlah miliknya. Ia hanya mengelola dan mendapatkan keuntungan dengan cara bagi hasil. Pemilik outlet dan sumber modal, berasal dari seseorang yang masih kerabatnya. “Dia yang menyiapkan semuanya. Saya tinggal menjalankan saja,” tuturnya. Untuk bahan baku, ia mengaku tidak mengalami kesulitan. Sebab,  terdapat banyak tempat yang menyediakan bahan baku teh yang didatangkan langsung dari Thailand. Mantan penjaga konter telepon seluler itu mengaku jika dirinya masih berambisi membuka outlet di lokasi lain. “Karena prospeknya masih bagus ya,” ucapnya. Terlebih harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau. Untuk cup kecil dibandrol Rp6 ribu, sedangkan cup besar Rp12 ribu. Dengan enam pilihan varian rasa. Terbanyak, pembeli berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa. “Pembeli lainnya juga ada dari warga yang lewat,” terangnya. Hal yang sama juga dirasakan Wandi. Warga Desa Banjarwangunan Kecamatan Mundu itu mengaku jika Thai tea banyak dicari warga. Terutama saat siang. Ketika panas Kota Cirebon begitu terik. Hampir setiap hari, outlet yang baru berdiri dua minggu lalu di Jalan Perjuangan Kota Cirebon itu, juga selalu ramai. “Apalagi kan dekat dengan sekolahan dan kampus. Jadi ada aja anak sekolah atau mahasiswa yang datang,”  ujarnya senang. Bersama seorang temannya, Sadi Alghiffari, ia mampu menjual 60 hingga 70 cup Thai tea. Sehari ia mampu membawa pulang uang hingga Rp1,2 juta. Berbeda dengan Thai tea milik Mahbub, di tempat ini, rasa paling diminati adalah rasa green tea. “Yang paling dicari itu, sama original,” tuturnya. Ia yang sebelumnya menjadi montir bengkel, mengaku tertarik ketika diajak teman untuk mengisi outlet tersebut. Meski dengan sistem gaji, layaknya karyawan pada umumnya. “Seminggu sekali saya ambil honor ke bos,” katanya lalu tersenyum. Di tempat lain, Devi Vicillia, warga Desa Kedungdawa, Kedawung Kabupaten Cirebon juga merasakan manisnya bisnis Thai tea. Ibu dua orang anak itu, mulai membuka usaha sejak 6 hari lalu. Di kawasan stadion Bima Kota Cirebon. Hasilnya, sama. menguntungkan, dan memiliki prospek yang cukup bagus. “Hari pertama saja waktu kita pertama opening, sudah tembus (laku, red) 45 cup,” bebernya. Ia yang sebelumnya sempat menjadi pegawai hotel, mengaku tertarik karena banyaknya teman yang menanyakan Thai tea. Ia pun lantas mencoba membuka usaha. Berbagai resep pun akhirnya dicoba. “Sampai akhirnya tercipta empat varian rasa, yang paling laris rasa keju. Karena ada manis campur gurih,” katanya. Usahanya itu juga diakuinya untuk mengisi waktu luang sebagai ibu rumah tangga. “Terus kepikiran mau usaha apa, saya coba ini,” ujarnya. Ia mengambil nama Naam Cha Thai Tea, yang berasal dari bahasa Thailand, berarti air teh. (nurhidayat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: