TPID Gelar Pasar Murah Tekan Inflasi Akhir Tahun

TPID Gelar Pasar Murah Tekan Inflasi Akhir Tahun

CIREBON-Memasuki penghujung tahun, lonjakan harga kerap terjadi pada berbagai komoditi kebutuhan pangan. Untuk menjaga kestabilan harga, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon bersama Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon melaksanakan pasar murah selama tiga hari. Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi KPw BI Cirebon Rawindra Ardiansyah mengungkapkan, pasar murah digelar selama tiga hari mulai Rabu (28/11). Untuk hari pertama dan kedua di Masjid Nurul Amal Perumnas dan di hari terakhir pasar murah akan digelar di sebrang Pasar Kramat Cirebon. Di hari pertama, antusias warga cukup baik, dibuka sejak pukul 08.00 WIB masyarakat berduyun-duyun berdatangan. Perbedaan harganya  Rp1-5 ribu. \"Kita melihat mulai terjadi lonjakan harga komoditi di pasar, sehingga kami gelar pasar murah guna menjaga harga komoditi,\" ujar Rawindra. Beberapa komoditi yang dijual di pasar murah kali ini adalah beras medium dengan harga Rp8600/kg, beras premium Rp10.300/kg, daging Rp73ribu/kg, gula pasir Rp10.000/kg, tepung terigu Rp7500/kg, telur ayam ras Rp21.500/kg, daging ayam ras Rp33ribu/ekor, bawang merah Rp20ribu/kg, bawang putih Rp18ribu/kg, cabai merah keriting Rp16ribu/kg, cabai merah besar Rp18ribu/kg, minyak goreng Rp20.500/kg. \"Pembelian dibatasi kuotanya untuk tiap satu orang hal ini dilakukan agar semua masyarakat bisa mendapatkan komoditi yang dijual,\" terangnya. Dalam kegiatan pasar murah tersebut digelar juga bazar mini dan pelayanan bank. Serta digelar juga penukaran uang bagi masyarakat. Dalam kesempatan tersebut Rawindra juga mengatakan dalam mendekati akhir tahun, perubahan cuaca ke musim penghujan jadi salah satu faktor masyarakat menaikkan harga. Dengan cuaca yang berubah mengakibatkan persediaan barang terbatas sementara permintaan tetap sehingga sesuai hukum supply demand harga pun akan naik. Hal ini juga berpengaruh salah satunya pada komoditi beras. Mengingat musim panen akan mundur karena penanaman mundur dikhawatirkan harga beras akan melonjak. \"Kami sudah cek pasokan di Bulog, pasokan tetap aman sampai pertengahan 2020 jadi masyarakat tak perlu khawatir,\" jelasnya. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon Joni Kasmuri mengungkapkan kegiatan pasar murah bisa mempengaruhi psikologi pedagang. Di tengah pedagang yang menaikkan harga, dengan adanya murah secara psikologis mereka akan menurunkan harga. \"Psikologisnya ketika menaikkan harga dan melihat harga di pasar murah lebih rendah maka akan ikut menurunkan harga,\" tukasnya. TERPENGARUH CUACA, SAYURAN MERANGKAK NAIK Dari pantauan Radar Cirebon di Pasar Induk Jagasatru-Pasar Kanoman, sejauh ini harga sayuran relatif terpantau stabil. Meski pedagang mengkhawatirkan cuaca pancaroba. Sebab, komoditi sayuran rentan dalam kondisi seperti saat ini. Indri (30), pedagang sayuran di Pasar Kanoman mengatakan, selama pekan ini harga sayuran memang merangkak naik. Kenaikan harga karena persoalan distribusi barang. \"Yang lagi mahal sekarang itu sayuran, terutama wortel sama kol. Karena mulai musim hujan ini mulai sulit barangnya,\" ujarnya. Untuk sembako, terpantau stabil kecuali telur ayam. Harganya saat ini Rp23 ribu dari normal Rp21 ribu. Salah seorang pedagang, Roni (27) berharap tidak terjadi lonjakan harga. Mengingat daya beli masyarakat juga rentan terpengaruh. (apr/myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: