Reaktivasi Nilai Tradisi dan Budaya, Keraton-keraton Cirebon Hadiri FKN XII di Batusangkar

Reaktivasi Nilai Tradisi dan Budaya, Keraton-keraton Cirebon Hadiri FKN XII di Batusangkar

CIREBON-Nilai tradisi dan budaya daerah mesti kembali dihadirkan ke tengah masyarakt dalam era digital. Hal itu yang coba ditampilkan melalui acara Festival Keraton Nusantara (FKN) ke XII tahun 2018 yang digelar di Kasultanan Paguruyung, Batusangkar, Provinsi Sumatera Barat. FKN digelar selama empat hari, mulai dari Selasa-Jumat (27-30/11). Yang juga dihadiri para raja dan sultan se-nusantara, tak terkecuali keraton-keraton di Cirebon yakni Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan dan Keraton Kaprabonan. Sultan Kaprabonan, Pangeran Hempri Raja Kaprabonan menyampaikan, FKN membwa manfaat postif. Khususnya untuk mengaktifkan kembali seni dan budaya daerah. Selain juga menjadi agenda pariwisata, untuk mendatangkan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. \"FKN ini bisa menjaga nilai tradisi dan budaya sebagai warisan dari para leluhur, juga menjadi daya tarik wisatawan,\" ujar Hempi kepada Radar Cirebon. Dalam perhelatan FKN tahun ini, perwakilan keraton di Cirebon menampilkan kirab prajurit sebanyak 100 orang, serta juga menampilkan pertunjukan dan pagelaran kesenian, yakni tari putri sekar kaprabonan dan tari topeng. Dalam kegiatan ini, ada juga pelepasan kirab FKN, yang berlokasi di Jalan Hamka Lapangan Sinduo Mato Batusangkar Kabupaten Tanah Datar. \"Khusus keraton Kaprabonan kita menampilkan Tari Putri Sekar Kaprabonan,\" ulasnya. Festival Keraton Nusantara ini, bukan hanya mengingatkan masyarakat untuk mencintai budaya daerah. Ini bertujuan untuk memahami bahwa dengan beraneka ragam budaya dan juga kerajaan di nusantara, bisa bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga diharapkan, FKN ini menjadi ajang untuk mempersatukan bangsa, yang saat ini semakin menghadapi ancaman disintegrasi, dan intoleransi. Menurutnya, salah satu nilai tradisi dan budaya Indonesia adalah toleransi dan teposeliro. Sehingga sikap itu harus tetap dikedepankan, dalam upaya menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia, yang multi etnis, budaya, dan juga agama. \"Dulu kita memiliki kerajaan-kerajaan, yang kemudian bersatu dalam NKRI. Sekarang adanya kerajaan dan keraton itu lebih berfungsi untuk menjaga nilai tradisi dan budaya yang luhur,\" terangnya. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: