Gawat! PLTU Indramayu Dibom, Eh Ternyata…

Gawat! PLTU Indramayu Dibom, Eh Ternyata…

INDRAMAYU-Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Indramayu, Kamis (29/11) pagi dibom orang tak dikenal. Bom berdaya ledak tinggi (high explosive) di area CWP itu mengakibatkan puluhan orang yang merupakan karyawan PLTU Indramayu terluka. Para korban dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Sebelum terjadi ledakan bom, ada aksi unjuk rasa ratusan massa di PLTU Indramayu. Pengunjuk rasa yang merupakan warga dari sejumlah desa sekitar area pembangkit itu menuntut pihak PLTU Indramayu untuk membebaskan sejumlah warga asal Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra yang ditahan Polisi karena diduga melakukan pencurian limbah besi di area PLTU. Ledakan bom diarea pembangkit listrik yang terjadi sekitar pukul 10.10 WIB itu sontak mengagetkan seluruh karyawan PLTU. Sirene tanda bahaya berbunyi dan seluruh karyawan PT PJB UBJOM PLTU Indramayu berhamburan keluar gedung menuju tempat yang lebih aman. Sekitar pukul 10.30 WIB operator CCTV melihat sejumlah orang pria tak dikenal dan mencurigakan berada diarea PLTU. Pria yang diduga pelaku pengeboman itu kemudian keluar area pembangkit. Beberapa lama kemudian datang petugas Jihandak Brimob Polda Jabar ke PLTU Indramayu. Petugas melakukan sterilsasi di TKP dan mendeteksi kemungkinan masih ada bom lainnya. Sementara puluhan korban ledakan dibawa ke RSUD pantura MA Sentot Patrol menggunakan dua unit mobil ambulans. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian. Para korban ledakan hanya mengalami luka luka. Karena saat terjadi ledakan, para korban posisinya cukup jauh dari lokasi ledakan. Insiden itu ternyata hanya sebuah simulasi tanggap darurat. General Manager PT PJB UBJOM PLTU Indramayu Jakfar Sadiq mengatakan, kegiatan simulasi ini bagian dari rencana kontinuitas bisnis (Business Continuity Plan). Simulasi ini dilakukan untuk menguji kesiapsiagaan personel atau karyawan PT PJB UBJOM PLTU Indramayu dalam hal menghadapi kondisi darurat. \"Simulasi tanggap darurat ini merupakan kegiatan rutin tahunan. Pada simulasi ini tidak hanya fokus pada gangguan adanya hura hara, terorisme dan kebakaran. Tapi juga terhadap penyelamatan jiwa manusia dan penyelamatan area terdampak. Tidak saja karyawan, tapi juga masyarakat sekitar pembangkit,\" ujarnya, didampingi Manajer Administrasi dan Keuangan Eko Setyawan. Jakfar mengatakan, simulasi berjalan mulai dari kondisi darurat hingga pemulihan. Dengan kegiatan simulasi ini nantinya diharapkan karyawan bisa lebih tanggap dalam menghadapi kondisi darurat.(kom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: