Cirebon Belum Mampu Pijahkan Benih Ikan Bandeng

Cirebon Belum Mampu Pijahkan Benih Ikan Bandeng

CIREBON-Meskipun dikenal luas sebagai sentra bibit bandeng unggul, Desa Ambulu ternyata belum bisa melakukan pemijahan atau pembenihan ikan bandeng secara mandiri. Bibit atau benih ikannya untuk wilayah Cirebon masih dipasok dari luar kota. Sehingga harga benih bandeng terhitung cukup mahal. H Radiwan salah satu petambak penyedia bibit ikan bandeng saat ditemui Radar Cirebon mengatakan, saat ini harga benih ikan bandeng cukup mahal dari biasanya. Jika biasanya perekor benih ikan bandeng dijual dengan harga Rp50 sampai Rp60 persen. Saat ini, harga perekornya menyentuh Rp85 ribu. “Kita belum bisa melakukan pemijahan. Benih-benih ikan ini kita datangkan dari luar kota. Bahkan kalau di Jawa kosong, kita pesan ke Bali, yang terakhir ini datangnya dari Bali,” ujar H Radiwan. Benih-benih ikan tersebut disatangkan saat berukuran sebesar helai rambut dan dijual saat seukuran pentol korek atau seminggu setelah kedatangan dari ekspedisi. “Posisinya saat ini tentu tidak bisa memenuhi semua pesanan. Apalagi, saat musim hujan dimana tambak garam mayorita selain digunakan sebagai lahan untuk budidaya udang juga digunakan untuk budidaya bandeng,” imbuhnya. Menurutnya, di wilayahnya saat ini hanya ada empat petambak yang khusus menjual benih atau bibit ikan bandeng sehingga sangat kewalahan untuk memenuhi permintaan pasar. “Saya saja perbulan itu bisa sampai 300 ribu ekor terjual. Cuma memang beberapa waktu terakhir ini harganya terus naik. Karena rupanya ada permintaaan benih untuk luar negeri,. Ini faktor yang membuat harga benih terus naik,” jelasnya. Perawatan benih ikan bandeng sendiri sebenarnya tidak terlalu repot. Asalkan terlindung dari panas dan sirkulasi air lancar maka pertumbuhan ikan bandeng akan cepat besar dan sehat. “Ini juga lagi nunggu kiriman dari Bali lagi, di sana katanya rebutan stoknya sama ekspor benih ke China. apalagi sekarang musim hujan, permintaan tidak hanya datang dari wilayah Cirebon,” paparnya. Sementara itu, Sabri salah satu pembeli benih ikan bandeng yang ditemui Radar mengatakan jika mayoritas lahan tambak garam yang aktif saat musim kemarau, kini nyari seluruhnya sudah berubah menjadi empang untuk tambak udang dan tambak bandeng. Para petambak sendiri mayoritas lebih memilih ikan bandeng karena tidak terlalu rewel dalam perawatan dan potensi kerugian lebih kecil ketimbang udang vaname. “Tambak garam kemarin kan sudah tidak bisa digunakan, sambil menunggu musim garam tahun depan kita manfaatkan untuk budidaya bandeng, tapi ya itu, bibitnya harus pesen dulu karena sekarang banyak permintaan,” ungkapnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: