15 Tahun, Kasus HIV/AIDS di Indramayu Capai 2.737 Kasus

15 Tahun, Kasus HIV/AIDS di Indramayu Capai 2.737 Kasus

INDRAMAYU – Memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS) tahun 2018, Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (Hima Kesmas) Stikes Indramayu menggelar longmarch sekaligus kampanye peringatan HAS dengan tema Together for World Without AIDS, Sabtu (1/12). Longmarch mengambil rute dari Kampus Stikes di Sindang menuju perempatan Waiki, pertigaan perahu, lalu menuju pendopo dan finish di alun-alun Indramayu. Di tempat ini mereka bergabung dengan LSM Setia Indonesia untuk bersama-sama melakukan peringatan HAS. Ketua pelaksana kegiatan, Disya Hana R menjelasan, kegiatan longmarch ini dimaksudkan untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya HIV/AIDS. Dikatakan, sepanjang perjalanan peserta juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang apa itu HIV/AIDS, apa penyebabnya dan bagaimana cara mengantisipasinya. “Pada intinya kami berharap masyarakat paham tentang HIV/AIDS, sehingga mereka juga akan melakukan tindakan pencegahan atau preventif,” ujar Disya didampingi Jumarni selaku sekretaris. Sementara Ketua Stikes Indramayu, Heri Sugiarto SKM MKes menambahkan, kegiatan longmarch peringatan HAS ini diikuti oleh mahasiswa dan dari LSM Setia Indonesia. Adapun jumlah peserta 144 orang yang terdiri dari 30 mahasiswa prodi kebidanan, 84 mahasiswa program sarjana Kesehatan Masyarakat, serta 30 mahasiswa Keperawatan. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, sejak tahun 1993 hingga pertengahan Oktober 2017, jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Indramayu sebanyak 2.737 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 273 penderita telah meninggal dunia. Tingginya kasus hingga tingginya angka kematian disebabkan kurangnya pengetahuan tentang pencegahan agar tidak tertular HIV/AIDS. Mayoritas HIV/AIDS ditularkan oleh suami yang bekerja diluar kota ke istrinya melalui hubungan seksual. Heri menambahkan, selain suami-istri, remaja menjadi salah satu segmen dengan kasus HIV/AIDS yang cukup tinggi. Pada umumnya pada remaja lebih condong ke arah penasaran dan ingin coba hal yang berkaitan dengan pergaulan dan akhirnya melakukan seks bebas. “Jadi melaui longmarch ini diharapkan mampu meminimalisasi angka kesakitan HIV/AIDS,” tandas Heri. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: