Pedagang Ingin Segera Tempati Pasar Baru Pasalaran

Pedagang Ingin Segera Tempati Pasar Baru Pasalaran

CIREBON-Beberapa pedagang yang menempati Pasar Darurat Pasalaran mengeluhkan kondisi di tempatnya berjualan. Mereka berharap, pembangunan Pasar Baru Pasalaran dapat segera terselesaikan. Salah seorang pedagang pakaian Hj Isah mengeluhkan selama dua tahun menempati pasar darurat tersebut. Menurut pengakuan Isah, penghasilan selama berjualan di pasar darurat tidak sebesar dibandingkan dengan tempat sebelumnya. Salah satu penyebabnya, menurut Isah, letak pasar yang berjauhan dengan perempatan lampu merah Plered yang seringkali dijadikan tempat pemberhentian angkutan umum. Isah juga mengaku belum mengetahui kapan pasar tersebut akan mulai dioperasikan untuk tempat berjualan para pedagang. “Di sini sengsara, kalau hujan bocor. Berjualan juga kurang lancar. Pembeli juga malas karena harus lebih jauh berjalan kaki dari yang biasanya dekat dengan Perempatan Plered. pengen cepat pindah,” keluh Isah, Selasa (4/12). Selama menempati pasar darurat, dirinya mengaku belum pernah mendapat imbauan atau sosialisasi terkait informasi penempatan atau selesainya pembangunan pasar baru pasalaran tersebut. “Inginnya segera pindah di pasar yang baru. Pedagang juga banyak yang ngeluh karena banyak binatang, seperti kecoa dan tikus. Kalau gak dikasih karbol semakin banyak. Enggak tahu ya kapan pasar selesainya, gak pernah ada omongan,” sesalnya. Hal senada dikatakan Amah, pedagang ayam potong. Pedagang yang sudah puluhan tahun menempati Pasar Pasalaran menuturkan, penghasilannya berjualan di pasar darurat jauh menurun dibandingkan dengan sebelumnya ketika masih berjualan di pasar pasalaran. “Sebelumnya bisa mencapai 1 kuintal per hari, di sini paling 10 kilo per hari. Jauh menurun,” keluh Amah. Sebagai pedagang, dirinya berharap segera mendapat perhatian, khususnya percepatan pembangunan pasar yang terbakar pada tahun 2016 lalu itu. Sehingga diharapkan Amah, peningkatan penjualan di Pasar Pasalaran dapat lebih baik. “Jelas enakan jualan di sana, masuknya gak kejauhan. Orangnya kan nggak kecapean kalau belanja, karena gak harus jalan jauh. Saya berjualan di Pasar Pasalaran sudah lama, dari anak masih kecil sampai sekarang sudah pada gede semua,” papar Amah. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: