Waspada Bencana Merajalela, Puncak Hujan Bulan Januari-Februari 2019

Waspada Bencana Merajalela, Puncak Hujan Bulan Januari-Februari 2019

CIREBON–Saat ini sudah masuk musim hujan. Tapi, intensitasnya masih rendah. Khususnya di Jawa Barat. Meski demikian, selama kurun waktu bulan November 2018, tercatat ada 180 bencana alam di Jawa Barat. Perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinis Jawa Barat M Eko mengakui, ke-180 bencana tersebut di antaranya tanah longsor, banjir, dan puting beliung. Bahkan, puting beliung cenderung meningkat dan palung kuat karena perubahan iklim di Kota Cirebon. Padahal, bulan November belum masuk puncak musim penghujan. “Puncak musim hujan adalah bulan Januari dan Februari ,” kata dia. Dia menjelaskan, titik rawan bencana sebenarnya hampir di semua di kota/kabupaten wilayah Jawa Barat. Seperti tanah longsor, lebih banyak dialami wilayah tengah ke selatan. Banjir banyak terjadi di wilayah tengah dan utara Jawa Barat. Sedangkan angin puting beliung cenderung merata. Angka 180 bencana ini, kata Eko, ada kemungkinan meningkat. Apalagi, curah hujan masih sedikit dan diprediksi, curah hujan meningkat pada Januari dan Februari 2019. “Mengacu data tahun 2016 hingga sekarang, kecenderungan jumlah bencana alam di Jawa Barat meningkat pada awal tahun,” tegasnya. Termasuk bencana alam di Kota Cirebon seperti banjir. Menurut Eko, faktor banjir adalah dari kiriman daerah lain. Dari Kuningan misalnya. “Ini perlu koordinasi lintas wilayah. Sehingga ada sinergis. Seperti di Sungai Citarum, antara hulu dan hilir ada kerjasama. Jadi, ketika ada kenaikan debit air, bisa diinformasikan, dan bencana alam diantisipasi sejak dini,” terangnya. Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kota Cirebon Ir Agung Sedijono menjelaskan, untuk melakukan pencegahan dan deteksi bencana sejak dini, membutuhkan proses perencanaan serta pendidikan. Namun kenyataannya, masyarakat belum ada yang tahu deteksi dini tersebut. Agung berencana membuat Cirebon Satu Data terkait penanggulangan bencana. “Jadi kalau ada laporan bencana, langsung kita respon. Ini dilakukan semata-mata untuk menjalankan amanah undang-undang. Semua harus ada report-nya,” kata dia. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: