Ironis, Tiga Keluarga Tinggal di Rumah Kecil Berlantai Tanah

Ironis, Tiga Keluarga Tinggal di Rumah Kecil Berlantai Tanah

CIREBON-Sudah bertahun-tahun Wasta tinggal di rumah semi permanennya di Desa Japura Kidul. Rumah yang dibangun sejak tahun 1991 itu, sampai sekarang belum mengalami perbaikan. Sehingga, kondisi rumah begitu tua dan kumuh. Di dalam rumahnya, Wasta tinggal bersama dua anak-anaknya yang sudah berkeluarga. Total, ada 7 jiwa dalam rumah kecil tersebut. Yang lebih parah, tak ada kamar mandi ataupun WC. Keluarga Wasta harus menumpang ke rumah anaknya yang lain, yang berada persis di samping rumahnya yang memiliki fasilitas lebih lengkap. “Saya kalau mandi, mau ke WC ya numpang ke anak. Rumah saya gak ada kamar mandi juga karena kecil. Kalau ditambahin lagi, gak muat barang-barangnya. Selain itu, saya cuma kerja serabutan. Sayang uangnya buat makan,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Menurut Wasta, ia sedikit demi sedikit sudah mulai menabung untuk memperbaiki rumah. Dari tabungannya itu, dia sudah membeli batu bata. Namun, ia kesulitan untuk membeli material lain karena tidak mempunyai tabungan. “Saya tidak punya uang lagi. Baru bisa beli batu bata. Dinding rumah saya masih dari bilik bambu. Lantainya juga masih tanah. Pengen sih kalau punya uang diperbaiki. Minimal, lantainya dikeramik biar bisa pada tiduran di lantai,” imbuhnya. Diakuinya, beberapa kali sudah ada petugas dari desa maupun dinas. Namun hingga kini, perbaikan yang dijanjikan belum kunjung direalisasikan. Ia pun berharap ada bantuan dalam waktu dekat menjelang musim hujan. Karena dikhawatirkan cuaca ekstrem akan membuat rumahnya bocor dan mengalami kerusakan. “Ya, kalau difoto-foto sih sering. Tapi sampai sekarang belum ada bantuan. Mudah-mudahan sih dalam waktu dekat ada bantuan. Apalagi sekarang masuk musim hujan. Biar tidak bocor,” jelasnya. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: