Abaikan Perundingan Damai, Saudi Terus Bombardir Yaman

Abaikan Perundingan Damai, Saudi Terus Bombardir Yaman

STOCKHOLM- Koalisi militer pimpinan Arab Saudi sepertinya tak peduli dengan perundingan damai yang tengah berlangsung antara pemerintah Yaman dengan milisi Houti di Swedia. Mereka terus saja membombardir Yaman lewat udara, Jumat (7/12). Kantor berita Al-Masirah yang berafiliasi dengan Houthi melaporkan setidaknya ada tiga serangan udara ditujukan ke distrik Hodeidah al-Tahita. Serangan terjadi beberapa jam setelah berlangsungnya pertemuan di Rimbo, Swedia. Menurut Al-Masirah, setidaknya tiga wanita dilaporkan meninggal dunia. Namun, belum ada verifikasi resmi atas laporan tersebut. Perwakilan pemerintah Yaman dan Houthi sendiri diketahui tengah menjajaki upaya untuk membangun kepercayaan serta mencari solusi atas konflik empat tahun di Yaman dengan dimediasi oleh PBB. Utusan khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, telah berusaha untuk memperkenalkan langkah-langkah membangun kepercayaan pada pembicaraan yang pada akhirnya akan membuka jalan bagi negosiasi di masa depan antara pejabat pemerintah Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan perwakilan dari gerakan Houthi. Untuk diketahui, pembicaraan damai yang disponsori PBB untuk mengakhiri perang saudara di Yaman dimulai, Kamis (6/12) di Swedia. Sebuah tim PBB akan bekerja berdampingan dengan delegasi dari pemerintah Yaman dan pemberontak Houthi di Kastil Johannesbergs di luar Stockholm untuk memungkinkan pembicaraan informal yang berlangsung seminggu terakhir. Ini adalah bagian dari konsultasi yang dilanjutkan untuk pertama kalinya sejak 2016. Upaya terakhir pada perdamaian yang dinegosiasikan gagal pada bulan September lalu ketika Houthi gagal muncul di Jenewa. Perang di Yaman sendiri diketahui telah menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia dalam beberapa kali terakhir. Ribuan orang tewas dalam pertempuran dan jutaan orang telah didorong ke jurang kelaparan. Pembicaraan terbaru tidak diharapkan untuk memberikan terobosan, melainkan untuk mencegah pertempuran habis-habisan bagi pelabuhan Laut Merah Hudaydah yang dikuasai pemberontak di mana ribuan warga sipil terperangkap. (mel/rmol)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: