Meniru Jejak Tim Hantu
Bolivia v Argentina LA PAZ - Siapapun tahu, Bolivia bukan salah kekuatan tangguh di Amerika Selatan. Dalam laga terakhirnya di kualifikasi Piala Dunia 2014 zona CONMEBOL (22/3), Bolivia kalah telak 0-5 dari Kolombia. Tapi, Bolivia bisa menjelma sebagai tim yang sulit dikalahkan ketika bermain di La Paz, tepatnya di Estadio Hernando Siles. Di stadion dengan ketinggian 3.650 meter di atas permukaan laut (kadar udara sangat tipis), Bolivia membuat lawan-lawannya tak berkutik sekalipun memiliki kualitas teknik lebih baik. Argentina bahkan kalah telak 1-6 dalam laga kualifikasi terakhir di La Paz empat tahun lalu. \"Laga di La Paz selalu sulit, karena faktor ketinggian dan kami memiliki memori buruk di sana,\" kata bintang penyerang sekaligus kapten Argentina, Lionel Messi, kepada Clarin. \"Saya mungkin harus membawa tabung oksigen agar bisa bermain penuh nantinya,\" canda striker Argentina Ezequiel Lavezzi kepada Ole. Tugas berat pun diemban pelatih Argentina Alejandro Sabella dalam menyusun persiapan yang bagus bagi Messi cs untuk menaklukkan Bolivia di La Paz. Setidaknya, Sabella harus menjaga nama besar sekaligus konsitensi Tim Tango di kualifikasi. \"Kemenangan (3-0) atas Venezuela (22/3, red) tidak akan cukup membantu kami di La Paz,\" ucap Sabella. Sabella pun disebut tertarik dengan pengalaman Argentina di bawah kendali Enrique Omar Sivori pada 1973. Kala itu, dalam persiapan menghadapi laga di La Paz, Sivori memutuskan tidak menurunkan tim utama. Sivori yang pernah meraih predikat pemain terbaik Eropa 1961 itu malah menerjunkan tim kedua yang terdiri dari para pemain muda. Meski muda, tim tersebut telah ditempa intensif selama sebulan di dataran tinggi Andean, Jujuy. Hasilnya, tim yang kala itu diperkuat Mario Kempes tersebut berhasil menang 1-0 dan membantu Argentina menembus Piala Dunia 1974 di Jerman. Tim itu kemudian mendapat julukan Tim Hantu. \"Kami mendapat julukan Tim Hantu karena Argentina tengah dalam periode buruk dan tidak ada yang menyangka kami mampu menang di sana,\" kata Oscar Fornari, pencetak gol kemenangan Argentina di La Paz kala itu. Tentu saja, karena keterbatasan waktu, Sabella tidak akan membuat Tim Hantu versi dirinya. Tapi, memori 40 tahun silam itulah yang diharapkan Sabella bisa memotivasi Messi cs. \"Jika kami berpikir negatif lebih dulu, kami tidak akan mampu berbuat apa-apa,\" kata pelatih yang menangani Argentina sejak 2011 itu. Yang menarik, Sabella dikabarkan akan mengusung skema cenderung defensive di La Paz. Dalam sesi latihan terakhir, dia menjajal skema 5-3-2. Absennya top scorer kualifikasi CONMEBOL Gonzalo Higuain (skors) dan masih cederanya Sergio Aguero mungkin menginspirasi Sabella untuk mengurangi kuota pemain di depan dan memindahkannya ke belakang. \"Kami memang mampu menahan seri (1-1) mereka di pertemuan pertama (di La Plata, 11/11/2011, red). Tapi, saya kira kekuatan mereka jauh lebih baik sekarang,\" kata kapten Bolivia Ronald Raldes di situs resmi FIFA. (dns) Empat Bentrokan Terakhir 11/11/2011 Argentina v Bolivia 1-1 (Kualifikasi PD) 1/7/2011 Argentina v Bolivia 1-1 (Copa America) 1/4/2009 Bolivia v Argentina 6-1 (Kualifikasi PD) 17/11/2007 Argentina v Bolivia 3-0 (Kualifikasi PD)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: