Dirut Bulog Kunjungi Ligung, Dengar Keluhan Kelompok Tani

Dirut Bulog Kunjungi Ligung, Dengar Keluhan Kelompok Tani

MAJALENGKA-Direktur Utama Bulog Komjen Pol (Purn) Budi Waseso mengunjungi resi gudang yang berlokasi di Blok Bagung Desa Ligung Lor kecamatan Ligung, Jumat (7/12) lalu. Kedatangan mantan Kabareskrim Polri dan Kepala BNN yang heboh karena ketegasannya dalam penegakan hukum ini mengaku, kunjungan tersebut dalam rangka mengecek kesiapan resi gudang yang ada di Desa Ligung Lor. Kedepan, katanya, pemerintah akan menjadikan sentra produksi beras unggulan. Pria yang akrab disapa Buwas itu langsung mengecek mesin pengering dan mesin penggilingan padi. Disini Buas mendapat penjelasan tim mekanik. Dirinya merasa puas penjelasan yang disampaikan oleh tim mekanik. Apalagi, beras yang dihasilkan dari mesin penggilingan yang di kelola oleh PT Mitra Desa Bersama Ligung ini bisa menghasilkan beras yang bagus dan berkualitas.  “Saya terkejut karena beras yang di hasilkan oleh PT MDB Ligung ini, zero atau nol persen pecahan beras. Hal ini menunjukan kualitas padi di wilayah Kecamatan Ligung cukup baik,” ujarnya. Usai melakukan pemeriksaan, Buwas melakukan dialog interatif dengan pejabat setempat dan para kelompok tani. Mantan Kepala BNN ini menerima keluhan dari pejabat setempat dan para petani, mulai menyempitnya lahan pertanian seiring serbuan kawasan industri ke wilayah utara Majalengka dan berdampak pula kehadiran BIJB Kertajati hingga mahalnya pupuk saat musim tanam, dan anjloknya harga gabah di saat musim panen tiba. Buwas menyatakan kesiapannya membantu kesulitan para petani. Sehingga kedepannya petani tidak lagi menemui kendala yang berarti. Dibangunnya resi gudang di wilayah Kecamatan Ligung oleh pemerintah, menunjukkan kalau pemerintah sangat peduli. Pasalnya, melalui resi gudang maka kesulitan petani akan teratasi, seperti mengatasi harga gabah saat panen raya tiba. Nantinya petani tidak perlu menjual gabah ke para tengkulak, cukup petani menyimpan gabah hasil panennya di resi gudang sambil menunggu harga gabah sesuai pasaran. Pihaknya memberikan gabaran agar petani di Wilayah Kecamatan Ligung sejahtera. Pertama, petani harus bisa menghasikan beras yang berkualitas, seperti beras premium yang dihasikan oleh petan wilayah lain, seperti daerah Cianjur, beras premium Rojolele dan merek lainnya. “Di Ligung hal ini sudah bisa dilakukan. Tadi menurut penjelasan di wilayah Kecamatan Ligung sudah bisa menghasilkan beras Ciherang yang cukup berkualitas. Bahkan pecahan berasnya zero atau 0 persen. Kalau ini benar terjadi maka tidak mustahil di Ligung akan menjadi sentra beras. Bukan lagi untuk memenuhi stok pangan nasional bisa jadi go internasional. Asalkan dengan catatan harus menjaga dan meningkatkan kualitas berasnya,\" tegasnya. Terkait semakin menyempitnya lahan pertanian di wilayah Ligung, hal ini harus di barengi oleh kebijakan pemkab setempat. Dengan cara tidak sembarang memberikan izin pendirian pabrik di lahan lahan produktif. “Saya mohon pemkab harus bijak dalam mengeluarkan izin untuk kawasan industri. Sebaiknya kawasan infustri didirikan di lahan yang tidak produktif,\" tagas Buwas. Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan M Raden Umar Ma\'ruf SSos MSi menambahkan, untuk menutup kebutuhan, nantinya pengelola resi gudang yang ditunjuk akan bekerjasama dengan pihak perbankan untuk memberikan pinjaman sementara dengan jaminan gabah yang disimpan. Setelah harga gabah dipasaran tinggi, maka petani yang menyimpan gabah di resi gudang bisa menjualnya. “Jika hal ini bisa dijalankan maka kita sebagai petani tidak akan terjerat oleh harga yang dimainkan para tengkulak. Di Ligung sekarang sudah ada PT MDB Ligung yang notabene kepanjangan perum Bulog, dan bakal mengelola resi gudang ini. “Kedepan bisa dipastikan petani di wilayah Kecamatan Ligung tidak lagi menemui kesulitan yang berarti,\" tambah mantan Kabag Pengendalian Program Setda Kabupaten Majalengka ini. Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Ditektur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo beserta jajaran direksi, Pemkab Majalengka, Muspika Kecamatan Ligung, para kepala desa serta para Kelompok tani. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: