Bentrok Paris, 17 Polisi Ditusuk

Bentrok Paris, 17 Polisi Ditusuk

PARIS- Perayaan Natal dan Tahun Baru di Kota Paris, Perancis nampaknya tak akan seindah tahun-tahun lalu. Diperkirakan, protes anti pemerintah menolak kebijakan kenaikan harga BBM masih terus berlanjut hingga akhir bulan ini. Seperti yang dikutip Kantor Berita Xinhua, sebanyak 135 orang terluka dan 1.385 lainnya ditahan dalam unjuk rasa gerakan rompi kuning yang dimulai pertengahan bulan lalu. Jumlah ini belum terhitung 17 polisi yang mengalami luka tusuk setelah bentrok di Paris dan Kota Bordeaux. Data ini terungkap dalam jumpa pers bersama Perdana Menteri Edouard Philippe dan Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner dan pada Sabtu (8/12) malam. Castaner menjelaskan, sebanyak 974 orang berhasil diamankan dalam bentrok, Sabtu kemarin. Angka ini bisa diperkirakan terus meningkat sebelum ada kata sepakat antara pemerintah dan para pimpinan demonstran. \"Situasi sudah terkendali,\" klaim Castaner dalam jumpa pers bersama wartawan. Diketahui, sekitar 10.000 demonstran berpartisipasi dalam pawai di sekitar Kota Paris. Sementara di kota besar lainnya, lebih dari 125 ribu warga turun ke jalan menyerukan anti pemerintahan Emmanuel Macron. Aksi ini juga dijawab dengan mengerahkan 89 ribu polisi ke seluruh titik rawan. Sementara itu, Perdana Menteri Perancis Edouard Philippe mengatakan, pemerintah telah membuka pintu dialog dan memberi jaminan tidak ada lagi kenaikan pajak BBM. \"Saatnya berdialog. Dialog ini telah dimulai, dan harus dilanjutkan. Bangsa Perancis harus kembali hidup bersama. Tidak ada pajak yang dapat mengancam persatuan nasional,\" ujar Philippe. Politisi Partai Republican ini mengungkapkan, Presiden Emmanuel Macron tengah melakukan langkah-langkah strategis guna meredam amarah warga. Pada Sabtu lalu, ketegangan antara demonstran dan polisi terjadi di pusat kota mode tersebut. Api dan barikade ban mobil terpasang sepanjang Kawasan Les Grands Boulevards dan jalan-jalan di dekat Champs Elysees dan Republic Square. Dalam bentrokan itu, sekelompok pria bertopeng memprovokasi para demonstran. Mereka mengganggu polisi dengan memasang barikade dan membakar tempat sampah dan pohon sepanjang pinggiran jalanan protokol. Tak hanya itu, puluhan kendaraan dan toko dihancurkan. Aksi ini dibalas oleh polisi dengan menembakkan gas air mata dan meriam air. Kendaraan lapis baja juga dikerahkan untuk pertama kalinya sejak kerusuhan besar anti Presiden Charles de Gaulle tahun 1969. Pemerintah Prancis sendiri telah membatalkan rencana pajak BBM tahun depan atas demonstrasi tersebut. Namun, gerakan protes tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Para pengunjuk rasa masih menuntut langkah-langkah konkret, diantaranya kenaikan upah minimum dan pajak yang lebih rendah. (Xinhua/tgr/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: