Pembantai 55 Wanita Divonis Seumur Hidup

Pembantai 55 Wanita Divonis Seumur Hidup

SIBERIA - Warga Siberia, Rusia digemparkan berita vonis seumur hidup sebanyak dua kali kepada seorang pria pembantai 55 wanita. Pria itu bernama Mikhail Popkov (53). Ia dikenal sebagai psikopat paling sadis dalam sejarah negeri bekas Uni Soviet tersebut usai diringkus pada 2012 silam. Minggu (8/12), pengadilan setempat menjatuhkan vonis seumur hidup bagi bekas anggota polisi tersebut. Dalam dakwaan jaksa, Popkov telah membunuh 55 wanita dan seorang polisi selama tahun 1992 dan 2007. Sebelumnya, ia juga dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan kasus 22 pembunuhan lainnya. Seperti dikutip dari BBC, modus yang dilakukan pelaku yakni mengajak para korban berkencan pada malam hari dan diperkosa di dalam mobil. Mayat korban dimutilasi. Dari laporan pengadilan, setidaknya ada 10 orang diperkosa. Perempuan yang menjadi korban berusia sekitar 16 dan 40 tahun. Popkov tertangkap pada tahun 2012, setelah polisi berhasil mengidentifikasi DNA di mobilnya. Lokasi pembunuhan di sekitar kota Angarsk, dekat Irkutsk, Ibu Kota Negara Bagian Siberia. Para korban dibunuh dengan kapak dan palu. Saat ditemukan, jasad para korban sudah dalam keadaan terpotong-potong.Dari penuturan Popkov, motifnyayakni membersihkan Kota Angarsk dari wanita tidak bermoral. Penangkapan sang psikopat berawal dari polisi yang curiga jejak ban dari mobil merek Lada Niva yang ditemukan di sejumlah TKP. Polisi lalu memeriksa semua pemilik tipe Niva di Kota Angarsk. Dari mobil Popkov, polisi berhasil mengidentifikasi DNA yang sama dengan DNA di lokasi penemuan mayat korban. \"Dia ditangkap di tengah perjalanan menuju Vladivostok saat berniat membeli mobil baru. Dari penuturannya, ia mengaku baru membunuh20 orang. Korban termudanya seorang gadis berusia 15 tahun,\" tulis salinan dakwaan di Pengadilan Irkutsk. Sebelumnya, pengadilan setempat telah memvonisnya atas 22 pembunuhan pada tahun 2015 dan menjatuhkan hukuman seumur hidup. Namun, ia tidak ditahan karena polisi kemudian menemukan fakta terbaru keterlibatan Popkov dalam sejumlah pembunuhan sadis lainnya. Kantor berita Interfax mengatakan, kekejaman dan aksi bengisnyaterungkapdari teman satu sel Popkov yang memberitahu polisi setelah mendengar keterangan pelaku yang telah membunuh wanita lebih dari tuduhan jaksa. Jaksa Penuntut Negara Alexander Shkinev mengatakan, meski telah membantai puluhan orang, Popkov masih akan naik banding dengan harapan mempertahankan pensiun polisi, senilai 24.000 rubel per bulan atau sekitar Rp4 juta. Permintaan itu dengan alasan bahwa ia telah bekerja sama dengan para penyelidik, tandasnya. (fin/tgr)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: