Buruh Goodyear Dapat Pesangon 10 Ban

Buruh Goodyear Dapat Pesangon 10 Ban

CARACAS - Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Venezuela membuat ribuan karyawan pabrik ban Goodyear dirumahkan, Senin (10/12) lalu. Sebagai pengganti pesangon, masing-masing karyawan mendapatkan 10 ban. Meski bukan uang, harga 10 ban berlambang roda bersayap ini sangat tinggi. Khususnya di pasar gelap yang banyak beredar di negara tersebut. Ya, setelah kemenangan Nicolas Maduro, sejumlah perusahaan asing telah menarik diri dari Venezuela. Krisis akibat sanksi AS membuat ekonomi negara penghasil minyak ini goyah. Presiden Nicolas Maduro menuduh lawan-lawannya dan Donald Trump melancarkan perang ekonomi pada pemerintahannya. Dari rilis yang dikirim Goodyear, penutupan pabrik merupakan keputusan yang sulit bagi pengembangan ekonomi Venezuela. \"Tujuan kami adalah mempertahankan operasinya, tetapi kondisi ekonomi dan sanksi AS membuat ini tidak mungkin,\" tulis Goodyear seperti yang dikutip dari Reuters, kemarin. Untuk diketahui, Goodyear merupakan perusahaan multinasional yang terakhir eksodus dari Venezuela. Kemudian diikuti, Kellogg, Kimberley Clark, dan beberapa maskapai penerbangan internasional lainnya. Diperkirakan 2,3 juta warga telah melarikan diri dari hiperinflasi, pemadaman listrik, dan kekurangan makanan dan obat-obatan. Selama dua tahun terakhir, pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah menjatuhkan sanksi terhadap puluhan juta warga Venezuela, termasuk pejabat tinggi. Washington menuduh Pemerintahan Nicolas Maduro melakukan korupsi besar-besaran, perdagangan narkoba dan pelanggaran hak asasi manusia. Meski dililit krisis ekonomi atas sanksi AS, pemerintah Venezuela mengirim bantuan solidaritas untuk korban gempa di Palu dan Lombok sebesar 10 juta dollar AS. Semangat solidaritas ditunjukkan Venezuela sejak mengalami revolusi Bolivarian di bawah pemerintahan Hugo Chavez. Venezuela banyak bersolidaritas ke berbagai bangsa. Sejak tahun 2005, Venezuela mengirim berjuta-juta galon minyak ke rumah tangga miskin di Amerika Serikat, yang membutuhkan pemanas saat menghadapi musim dingin. Seperti itulah Venezuela, meski dilanda kemiskinan, tangannya tak pernah berhenti memberi. (fin/tgr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: