Program 100 Hari, Azis-Eti Fokuskan Kota Bersih, Hijau dan Tertib

Program 100 Hari, Azis-Eti Fokuskan Kota Bersih, Hijau dan Tertib

CIREBON-Untuk pertama kalinya, Walikota dan Wakil Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH dan Dra Hj Eti Herawati memimpin briefing staff, Senin (17/12). Azis pada kesempatan itu memaparkan program 100 hari kerja, yang memprioritaskan pada program bersih, hijau dan tertib. “Program ini harus dilaksanakan oleh setiap SKPD,” ujar Azis kepada Radar Cirebon di Ruang Adipura Balaikota Cirebon. Dalam kesempatan itu, ia juga menekankan peningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Terutama memaksimalkan potensi yang ada. Dari sektor jasa, khususnya pariwisata. “Program bersih, hijau ini mendukung mewujudkan Cirebon sebagai kota pariwisata,” kata dia. Dengan kota yang tertata baik, diharapkan wisatawan betah dan berlama-lama untuk membelanjakan uangnya. Sehingga dengan demikian sektor lainpun ikut merasakan dampaknya. Yang pada akhirnya selain meningkatkan PAD, juga bisa meningkatkan kesejahteraan warga. Pada program 100 hari kerja ini, secara khusus Azis meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk segera melakukan langkah cepat, terutama masalah pengelolaan sampah. Mulai jalan protokol hingga jalan lingkungan perumahan penduduk. “Mohon perhatikan waktu atau jam buang dan jemput sampah ditiap TPSS dan TPA. Jangan sampai numpuk,” tandasnya. Yang menjadi penekanan berikutnya ialah pemeliharaan taman harus dipertegas. Apakah kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) atau DLH. Karena perawatan taman sangat penting, untuk  kehijauan dan keindahan kota. \"Kami targetkan, keberhasilan tiga prioritas tersebut bisa mencapai 50 persen diakhir 100 hari kerja,\" tegasnya. Terkait penyelenggaraan pemerintahan, dia meminta semua SKPD memiliki kesamaan visi dan berfikir. Kesamaan yang dimaksud adalah memajukan pembangunan Kota Cirebon dan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Perbaiki dan tingkatkan koordinasi dan komunikasi antar SKPD, juga antara pimpinan dan stafnya. Wakil Walikota Eti Herawati memerintahkan kepada seluruh SKPD untuk melakukan gerakan menanam pohon, baik di lingkungan kantornya maupun di luar. Agar kesan indah dan hijau bisa tercipta di Kota Cirebon. Lebih lanjut Eti juga meminta, agar empat pintu gerbang masuk kota diperindah. Termasuk tugu selamat datang, pasalnya itu merupakan pintu masuk bagi tamu atau wisatawan yang berkunjung. \"Dengan begitu kesan wisatawan akan terkesan memasuki wilayah Kota Cirebon,\" ucapnya. Menanggapi fokus 100 hari, Kepala DLH, Drs H RM Abdullah Syukur MSi mengaku sudah menjalankan apa yang diminta. Setelah arahan pada briefing tersebut, pihaknya juga akan memprioritaskan kebersihan jalan protokol dan jalan kecil lainnya. Dalam hal taman tematik, Syukur mengungkapkan, sudah ada 17 perusahaan yang bersedia untuk mengelola. Perusahaan itu akan diundang dan dibuatkan surat keputusan sebagai pengelola taman tersebut. Direncanakannya pula, setiap taman akan ada unsur Sehati, sebagai visi dan misi pemerintah Azis-Eti. Sedangkan untuk permasalahan sampah, Syukur memaparkan, ada tiga model yang akan mereka lakukan untuk permasalahan sampah. Yaitu adanya TPS terpilah di Krucuk, TPS mobile sebagai pengganti TPS Kesambi yang rencananya akan ditutup. Serta program recycle sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah yang sudah berumur 10 tahun, sudah pasif akan diambil lalu diayak. Nantinya residu sampah yang sudah lapuk akan dijadikan briket untuk bahan bakar. Selain itu sampah yang sudah berusia lama bisa pula diberi enzim tertentu, lalu didiamkan 7 hari kemudian dibakar dan difermentasi menjadi gas. \"Gas itu bisa langsung diarahkan ke generator untuk menjadi penerangan. Metode ini sudah dilakukan di Bandung dan kami pun berkeinginan untuk dilakukan di Kota Cirebon,\" tandasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: