Target Jumlah Penumpang Meleset, Bandara Kertajati Belum Sesuai Harapan

Target Jumlah Penumpang Meleset, Bandara Kertajati Belum Sesuai Harapan

CIREBON-Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati terus berupaya meningkatkan layanan penerbangan. Tahun ini, BIJB menargetkan akan melayani total 9 rute penerbangan. Termasuk 1 di antaranya penerbangan internasional menuju Madinah, Arab Saudi. Corporate Communication BIJB Kertajati Andrian Salam, mengungkapkan, selain dua rute penerbangan menuju Lampung dan Palembang yang di-launching pada Selasa (18/12) lalu, dua rute penerbangan lainnya yakni menuju Balikpapan Kalimantan Timur dan Tarakan Kalimantan Utara, akan di-launching Jumat 21 Desember. “Mudah-mudahan dengan penambahan rute akan meningkatkan aktivitas penerbangan di BIJB Kertajati,” ujarnya kepada Radar, Selasa (18/12). Andrian menjelaskan, sejauh ini aktivitas bandara memang relatif sepi. Jumlah penumpang yang telah diangkut dari bandara juga terbilang masih jauh dari harapan. Sejak resmi beroperasi pada Juli lalu, BIJB Kertajati baru mengangkut sekitar 50 ribu penumpang, dari target sebelumnya sebesar 2,7 juta penumpang. “Sebenarnya kalau target 2,7 juta penumpang itu hitungan satu tahun, sedangkan kita resmi beroperasi mulai Juli dan dengan rasio 14 rute penerbangan. Sedangkan saat ini baru 7 penerbangan (akan menjadi 9 saat dua lainnya di-launching 21 Desember, red),” imbuhnya. Minimnya jumlah penumpang, diakuinya, tidak terlepas dari lokasi badara yang secara geografis berbeda dari kota besar lainnya. Selain itu, belum meningkatnya jumlah penumpang juga disebabkan masih terbatasnya rute penerbangan yang tersedia. “Kalau dari sisi bandara sendiri dari segi kesiapan rute sebenarnya masih banyak terbuka. Cuma di bandara tujuan kadang slotnya masih penuh atau waiting list,” paparnya. Ia mencontohkan, rute penerbangan menuju Bali. Beberapa maskapai telah mengajukan, namun hingga kini belum terealisasi lantaran slot di bandara tujuan yang telah penuh. “Misalkan maskapai ingin terbang dari Kertajati jam 08.00 dan sampai di Bali jam 09.30. Dari Kertajati bisa, karena masih kosong slotnya, tapi ternyata di Bali itu penuh waktu kedatangannya. Jadi memang tidak mudah merealisasikan rute yang kita harapkan,” katanya. Hal yang sama juga terjadi di bandara tujuan internasional, dua bandara favorit di Malaysia dan Singapura. Meski saat ini sejumlah maskapai telah ancang-ancang mengambil rute internasional di awal tahun depan. Meski terbilang sepi, namun sedikit demi sedikit aktivitas bandara mengalami peningkatan. Khususnya pada saat akhir pekan jelang pergantian tahun. BIJB Kertajati mencatat, pada periode jelang akhir Desember ini tingkat okupansi penerbangan rata-rata mencapai 75 persen. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat seiring mendekatnya momen tahun baru. “Kita optimis aja ya. Kan akhir tahun itu big season, jadi permintaan penumpang itu tinggi. Mungkin di fase akhir tahun ini kayaknya ada peningkatan terus menerus. Dari yang weekend biasanya 70 persen, ada peningkatan jadi 75 persen. Apalagi kalau jumlah rute semakin banyak,” tegasnya. Sosialisasi dan kerja sama dengan berbagai pihak juga terus digalakkan untuk optimalisasi bandara. Termasuk menggandeng influencer media sosial. Itu dilakukan setelah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan stakeholder terkait. “Kita mencoba gandeng netizen yang harapannya itu bisa membawa Bandara Kertajati ini lebih banyak dikenal orang. Cuman memang itu tidak memakan waktu yang sebentar. Harus berproses,” paparnya. Selain itu, dukungan juga ditunjukkan Angkasa Pura II dengan menggratiskan layanan angkutan Damri gratis dari Bandung menuju Kertajati selama 1 bulan. Terhitung dari tanggal 15 Desember 2018 hingga tanggal 14 Januari 2019. Adapun fasilitas runway sepanjang 3.000 meter rencananya rampung pada Januari 2019 mendatang.  Sedangkan penggunaan baru dilakukan pada bulan Maret. Sebagai fasilitas pendukung, dalam waktu dekat sejumlah nama besar penyedia makanan cepat saji juga akan turut membuka outlet di bandara. Sebelumnya, pada proses pendaratan perdana pesawat Kepresidenan Indonesia-1, Kamis 24 Mei 2018, Presiden Jokowi berharap kehadiran bandara terbesar kedua di Indonesia itu akan mendukung mobilitas masyarakat di Jawa Barat. Selain itu, diharapkan memberikan dampak perekonomian yang baik bagi daerah sekitarnya. Presiden menginginkan agar pengembangan kawasan bisa segera dilakukan. Baik melalui integrasi dengan angkutan transportasi umum maupun ke kawasan ekonomi. Salah satunya adalah integrasi dengan Pelabuhan Patimban yang berjarak kurang lebih 40 kilometer. Sehingga peningkatan perekonomian lebih maksimal. Pada kesempatan itu, Presiden juga menjelaskan jika BIJB merupakan uji coba yang berhasil dalam pembangunan infrastruktur. Di mana untuk pertama kalinya, proyek bisa digarap bersama pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta. “Model-model bisnis ini akan kita kembangkan di daerah lain sehingga percepatan pembangunan betul-betul bisa segera dirasakan masyarakat,\" imbuhnya. Jokowi menambahkan, bandara dibangun di atas lahan seluas 1.800 hektare itu diperkirakan akan berekspansi lagi di masa mendatang. Mengingat luas lahan keseluruhan untuk pengembangan bandara tersebut dialokasikan seluas 5 ribu hektare. \"Saya kira bandara ini akan diperbesar agar pesawat-pesawat berbadan lebar bisa masuk,\" ujarnya. Pada kesempatan yang sama Menhub Budi Karya Sumadi menjelaskan Bandara Kertajati memiliki kapasitas hingga 5 juta penumpang per tahun. Dia memperkirakan pergerakan pesawat akan sebanyak 200 pergerakan per hari. “Nanti PT Angkasa Pura II akan membangun (perpanjangan runway, red) dalam tahun ini. Akhir tahun ini akan selesai untuk 3.000 meter. Jadi saya kira tidak ada masalah semua ini dalam proses yang kita jalan semua,” ucap Budi. (day/rc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: