Suara Dentuman Misterius Dari Jawa Barat Hingga Sumatera Selatan, Ini Penjelasan BMKG

Suara Dentuman Misterius Dari Jawa Barat Hingga Sumatera Selatan, Ini Penjelasan BMKG

Suara dentuman keras yang terjadi di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan mejadi perbincangan hangat di media sosial, setelah video tersebut di upload ke akun instagram @palembang.update.

Dalam video yang direkam pada malam hari itu, terdengar suara perempuan berteriak, melihat langit menjadi merah disertai suara dentuman keras. Warganet di Sumatera Selatan mengaku mendengar suara dentuman keras seperti meriam. Mereka menuangkan pengakuannya itu dalam akun twitternya masing-masing. Seperti diungkapkan Feri M Romzi dalam akun @ihsanfe. Ia menulis beberapa hari ini di OKU Timur, Ogan Ilir bahkan Palembang mendengar suara dentuman keras seperti suara bom meledak. \"Maaf itu apa yah min?\" tulis dia. https://twitter.com/ihsanfe/status/1077336394777808896?s=19 Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kenten Palembang menyatakan, jika dari pantuan Citra Radar dan Satelit Cuaca pada Sabtu (24/12/2018) kemarin,  tidak ada indikasi parameter cuaca yang menyebabkan suara di Kabupaten OKU. \"Terkait suara yang terdengar di langit di sebagian wilayah Sumsel pada malam hari 24 Desember 2018, analisis sementara, tercatat dari pantauan citra Radar dan Satelit Cuaca di Stasiun Meteorologi SMB II Palembang tidak ada indikasi parameter cuaca yang menyebabkan suara tersebut. Demikian informasi dari kami,\" kata NandangKepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Kenten Palembang, Selasa (25/12/2018).

Terkait isu soal keterkaitan suara tersebut dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau, Nandang tak bisa memberikan keterangan secara terperinci, lantaran membutuhkan pembuktian secara ilmiah.

\"Bila terkait pergerakan vulkanologi dan cincin api Asia yang lebih berkompeten menyampaikan adalah Badan Geologi atau PVMBG, dan bila ada Kaitannya dengan Anak krakatau tersebut perlu narasi dari pembuktian ilmiah,\" ujarnya.

Suara dentuman keras juga terdengar oleh sebagian warga di beberapa wilayah di Kabupaten Garut, Sukabumi dan Cianjur, Jawa Barat. Warganet di Jawa Barat juga mendengar suara yang sama. Buldan Mubarok memohon BMKG menjelaskan tentang fenomena itu. ‏\"@infoBMKG mohon penjelasannya dari pihak bmkg bahwa di cidaun, cianjur selatan kab. Cianjur warga di gegerkan dengan suara suara dentuman keras dari semalam sampai saat ini, dan warga belum mendapat penjelasan dari mana asal suara tersebut...!!,\" tulis @Buldanmubarokz. https://twitter.com/Buldanmubarokz/status/1077089330013790208?s=19 Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, pihaknya juga mendengar terkait kabar tersebut. Namun dia memastikan sensor BMKG tidak mendeteksi fenomena yang didengar warganet tersebut. \"Saya juga dengar informasi di Cianjur sama Sumatera Selatan. Kalau dari lokasi begitu itu mendengar semua. Pasti sensor kami mencatat semua. Tapi sensor kami nggak mendetek\" kata Rahmat. Dia memastikan itu bukanlah gempa. Rahmat menyebut, penyebaran kabar yang meresahkan acap beredar setelah bencana terjadi. \"Ini biasa begini, selalu dan selalu. Kalau ada bencana begini, ada hoaks. Orang mau menghubungkan supaya viral, menimbulkan panik, orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi supaya panik nanti penjarahan,\" jelas dia. Dia meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan berita yang belum pasti validitasnya. Segala informasi hendaknya dapat dikonfirmasi terlebih dulu kepada pihak terkait. Untuk itu, ia memastikan, kabar yang beredar di warganet adalah tidak benar. \"Sepanjang ada berita ke kami, itu kami klarifikasi hoaks. Secara resmi disampaikan ke BMKG, itu hoaks,\" tegas dia. Sementara, terkait suara dentuman keras di beberapa wilayah di Kabupaten Garut, Sukabumi dan Cianjur, Jawa Barat. Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi, Kolonel Hasto mengatakan bahwa saat itu memang ada peluncuran roket di Stasiun Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di pesisir Garut, pada 23 hingga 27 Desember. \"Memang benar ada peluncuran roket untuk uji coba,\" ujarnya saat dikonfirmasi melalui telefon, Selasa (25/12/2018). Namun, ‎Hasto belum berani menyimpulkan apakah suara dentuman itu berasal dari peluncuran roket cuaca tersebut. \"Peluncuran ada suara dentuman itu perlu dikroscek,\" ungkapnya. Hasto mengatakan peluncuran roket cuaca oleh Lapan sudah mengantongi izin dari Kodim setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: