Meraih Mimpi 1989, Liverpool Wajib Menang Lawan NewCastle Malam Ini

Meraih Mimpi 1989, Liverpool Wajib Menang Lawan NewCastle Malam Ini

LIVERPOOL - Liverpool wajib menang di Anfield jika ingin tetap mempertahankan keunggulan mereka atas Manchester City di puncak klasemen Premier League. Liverpool hanya terpaut empat poin di atas posisi kedua, Manchester City, dan enam poin di atas Tottenham Hotspur yang berada di posisi ketiga. Hal itu membuat kompetisi Premier League musim ini lebih ketat dibanding liga-liga utama Eropa. Anak asuh Juergen Klopp yang mengalahkan Wolverhampton Wanderes (22/12), unggul empat poin atas City yang kalah oleh Crystal Palace (2-3) di Selhurst Park. Suporter Liverpool yang tengah bermimpi meraih gelar Premier League pertama mereka sejak tahun 1989, akan berhadapan dengan eks manajer mereka, Rafael Benitez, yang kini berada di bawah bendera Newcastle United. Laga yang berlangsung malam ini (26/12), Liverpool akan tampil tanpa beberapa pemain mereka seperti Joel Matip, Joe Gomez dan Alex Oxlade-Chamberlain. Namun kabar baiknya, Naby Keita dan James Milner sudah dipastikan dapat kembali berlaga untuk pertandingan malam ini. Di sisi lain, The Magpies, julukan Newcastle United, harus kehilangan pemain bertahan mereka, Florian Lejeune, yang dibekap cedera. Gelandang jangkung asal Korea Selatan mereka, Ki Sung-yueng juga akan absen membela timnya lantaran tengah memenuhi panggilan timnas. Selama kompetisi Premier League berlangsung, kedua tim telah melakoni sekitar 46 laga bersama. Ada 25 laga berhasil dimenangkan The Reds. Sementara The Magpies hanya mampu memenangkan 11 laga dan 10 sisanya berakhir seri. Dalam tiga laga terakhirnya, data mencatat bahwa klub yang bermarkas di Saint James Park itu tak pernah mampu menaklukkan Liverpool. Mereka kalah 0-2 di kandang The Reds pada musim lalu. Kendati demikian, Juergen Klopp mengaku tidak akan terlena akan keunggulan sementara klubnya. Menurut eks pelatih Borusia Dortmund itu, tidak ada klub yang boleh merasa aman dalam perburuan gelar Premier League. Terlebih dengan keunggulan tipis yang dimiliki juara Liga Champions lima kali itu. Di tempat yang berbeda, Rafael Benitez mulai terlihat pesimistis dengan performa anak asuhnya. Hingga laga ke-18, Jose Salomon Rondon dan kawan-kawan yang menyelesaikan musim lalu di posisi sepuluh besar, harus terjebak di papan bawah klasemen. Menurut eks pelatih Real Madrid itu, perlu sebuah keajaiban bagi Newcastle untuk dapat mengakhiri musim ini terbebas dari degradasi. (ruf/fin/wsa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: