Bahan Pangan Sumbang Inflasi, Cabai Rawit Merah, Telur dan Daging Ayam Masih Mahal

Bahan Pangan Sumbang Inflasi, Cabai Rawit Merah, Telur dan Daging Ayam Masih Mahal

CIREBON-Pada Desember 2018 Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,58 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 129,98. Dari tujuh kota pantauan di Provinsi Jawa Barat, tercatat semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bogor (0,78 persen) dan terendah terjadi di Kota Depok (0,22 persen). Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon Joni Kasmuri mengatakan, dari tujuh kelompok pengeluaran, empat kelompok pengeluaran mengalami inflasi. Tiga kelompok mengalami deflasi. Kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,01 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,49 persen. Kelompok sandang mengalami deflasi 0,73 persen. Kelompok kesehatan mengalami deflasi 0,42 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami inflasi 0,02 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,05 persen. \"Yang memberikan andil inflasi terbesar adalah bahan makanan. Sebesar 0,5062 persen,” ujar Joni kepada Radar Cirebon. Sub kelompok yang memberikan andil inflasi terbesar juga masih dari kategori makanan, yakni telur, susu, dan hasil-hasilnya. Andil inflasinya sebesar 0,2031 persen Di bulan Desember 2018 kelompok bahan makanan ini pemberi andil inflasi terbesar antara lain telur ayam ras, daging ayam ras, beras, jeruk, dan apel. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,1135 persen. Komoditas dalam kelompok ini yang turut memberikan andil inflasi diantaranya adalah batu bata. Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga memberikan andil inflasi sebesar 0,0014 persen. Komoditi dalam kelompok ini yang turut memberikan andil inflasi adalah buku pelajaran SMA. Dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan memberikan andil inflasi sebesar 0,0080 persen. Komoditi dalam kelompok ini yang turut memberikan andil inflasi adalah tarif kereta api. \"Tingkat inflasi kota Cirebon tahun kalender Desember 2018 sebesar 2,80 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2018 terhadap Desember 2017) sebesar 2,80 persen,\" tukasnya. Di tempat terpisah, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Drs Sosro Harsono mengungkapkan, di 2019 inflasi Kota Cirebon akan jauh lebih baik. Seiring dengan program yang disiapkan oleh pemerintah daerah dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). \"Kami telah berkoordinasi dengan segala lini untuk mengantisipasi inflasi per bulannya,” katanya. Dalam waktu dekat antara Januari-Februari, Sosro mengungkapkan, akan lakukan pasar murah untuk menjaga stabilitas harga. Seiring dengan itu, prediksi stabilnya perekonomian di Kota Cirebon ditopang dengan pasokan kebutuhan pokok. Dari pantauan Radar Cirebon, di sejumlah pasar tradisional inflasi memang dipengaruhi bahan pangan. Hingga kemarin terpantau ayam negeri masih dijual Rp45 ribu/kg. Kemudian telur ayam ras Rp28 ribu/kg. Untuk bumbu dapur, cabai yang paling signifikan. Cabai rawit merah dijual Rp70 ribu/kg. Ketua Ikatan Pedagang Pasar (IPP) Pasar Kanoman, Ruslan mengatakan, sejak musim penghujan pasokan tak melimpah seperti biasanya. Ini dikarenakan cabai cepat membusuk. Oleh sebab itu harga jual cabai menjadi tinggi. \"Sampai sekarang masih tinggi, tapi ada yang turun juga,\" tuturnya. Berbeda dengan cabai rawit merah, cabai rawit hijau hingga kemarin masih terhitung normal. Dijual Rp20 ribu/kg. Sementara cabai merah besar mungalami penurunan harga dari Rp32 ribu/kg menjadi Rp30 ribu/kg, kemudian cabai hijau dari harga Rp18 ribu/kg menjadi Rp15 ribu/kg. Sedangkan bawang merah Rp30 ribu/kg, bawang putih kunan Rp30 ribu/kg, dan bawang putih kating Rp35 ribu/kg. Di tempat terpisah, Kepala Pasar Induk Jagasatru, Sugandi juga menyampaikan kenaikan harga cabai rawit merah disebabkan minimnya pasokan. Di musim penghujan, cabai memang rentan terpengaruh cuaca. Sementara itu, telur dan daging ayam ras masih dijual dengan harga tinggi. Daging ayam ras saat ini masih dibanderol dengan harga Rp45ribu/kg dan telur ayam ras hingga kini masih dijual dengan harga Rp28ribu/kg. Sedangkan daging sapi masih dibanderol dengan harga normal yakni Rp110 ribu/kg dan daging kambing Rp115 ribu/kg. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: