CFD Jl Siliwangi Sudah Berubah Fungsi, PKL Susah Diatur

CFD Jl Siliwangi Sudah Berubah Fungsi, PKL Susah Diatur

CIREBON-Car Free Day (CFD) Jl Siliwangi sudah berjalan hampir sembilan tahun lamanya. Diharapkan, jam bebas kendaraan bermotor tersebut dapat menjadi sarana olahraga masyarakat. Sekaligus mengurangi emisi gas buang kendaraan. Setidaknya sekali dalam satu pekan. Namun pelaksanaannya kian bergeser dari maksudnya. Ketua II Forum Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Dr H Dedi Kenedi MPd menilai, CFD sudah tak sesuai dengan tujuannya sebagai sarana kegiatan olahraga. Aktivitas berjualan justru lebih menonjol. Dan tidak terkendali. “Sekarang yang dagang sudah masuk ke area olahraga. Ruang gerak yang mau olahraga tambah sempir,” ujar Dedi kepada Radar Cirebon. Terdesaknya area olahraga oleh pedagang tidak hanya terjadi di CFD Jl Siliwangi. Arena senam jantung sehat di Lapangan Parkir Stadion Bima juga kian tergurus pedagang. Dedi menyesalkan kondisi ini. Sebab seharusnya pedagang menyadari dan mau sama-sama untuk menciptakan ketertiban serta ruang yang cukup untuk berolahraga. \"Ini sarana olahraga terbuka, pedagang makin banyak dan sulit diatur,\" tuturnya. Jauh sebelum saat ini, Dedi menyebutkan, CFD di awal-awal dilaksanakan masih berlangsung sesuai fungsinya yakni sebagai ruang olahraga terbuka. Berbagai olahraga tradisonal, senam, dan kegiatan komunitas lainnya bisa berjalan dengan nyaman di area ini. Namun keramaian ini memancing pedagang. Yang kian ke sini tidak dapat dikendalikan jumlahnya. Yang disesalkan ialah minimnya pengaturan dari pemerintah. Baik itu di CFD Jl Siliwangi, maupun di Stadion Bima. Menurutnya, CFD akan lebih nyaman bila diberlakukan peraturan yang tegas. Melihat contoh CFD di Karanganyar, Solo. Di sana pedagang dialokasikan tempat yang tidak memasuki area CFD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: