Pendaftaran SNMPTN Sepi Peminat, Banyak Sekolah Belum Mengisi Data PPDSS
Pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019 sepi peminat. Meski Pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) tinggal lima hari lagi, masih banyak sekolah yang belum melakukan pengisian. Berdasarkan data Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), hingga 18 Januari masih banyak sekolah yang belum mengisi data PDSS. Padahal, PDSS adalah sistem informasi penyimpanan data nilai rapor siswa dalam rangka pendaftaran SNMPTN. Dari sekolah yang terdaftar di PDSS sebanyak 27.057, yang sudah mengisi data sebanyak 13.662. Sedangkan yang belum mengisi data sebanyak 13.395 sekolah. \"Jumlah sekolah yang sudah finalisasi sebanyak 1.327 sekolah dan jumlah siswa yang sudah melakukan verifikasi sebanyak 50.978 siswa,\" kata Kepala LTMPT Ravik Karsidi kemarin. Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta ini mengimbau kepada sekolah dan siswa yang belum melakukan pengisian data dan verifikasi diharap segera melakukan pengisian sebagaimana diatur dalam mekanisme SNMPTN 2019. Hal ini memperhatikan jadwal pengisian PDSS yang sudah mepet dan mendekati penutupan pada 25 Januari nanti. Ravik pun menekankan kepada para siswa agar memperhatikan tahapan berikutnya yaitu pendaftaran SNMPTN 2019 yang telah dijadwalkan pada 4-14 Februari. Adapun pemeringkatan peserta SNMPTN 2019 akan dilakukan oleh sistem LTMPT. Dia menerangkan, pada tahap pendaftaran ini siswa dapat memilih paling banyak dua program studi dalam satu PTN atau masing-masing satu prodi dari dua PTN. Daftar program studi dan daya tampung pada SNMPTN tahun 2019 dapat dilihat pada laman http://www.snmptn.ac.id selama periode pendaftaran. \"Perlu diingatkan juga kepada para peserta SNMPTN yang memilih program studi bidang Seni dan Olahraga diwajibkan mengunggah portofolio,\" katanya. Masyarakat juga perlu mengetahui bahwa untuk mengikuti SNMPTN tidak dipungut biaya apa pun. Biaya penyelenggaraan SNMPTN 2019 sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. Ada pun pengumuman SNMPTN akan dilakukan pada 23 Maret. Bagi siswa pendaftar yang sudah diterima melalui jalur SNMPTN tidak diperbolehkan mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019. \"Kepada para siswa calon peserta agar membaca secara cermat semua informasi dan tata cara pendaftaran SNMPTN pada laman http://www.ltmpt.ac.id atau http://snmptn.ac.id,\" ujarnya. Menurut Ravik, adanya LTMPT juga menandai era baru seleksi calon mahasiswa di perguruan tinggi negeri (PTN). Seperti setiap peserta tes dapat mengikuti tes maksimal dua kali, hasil ujian tulis berbasis komputer (UTBK) diserahkan ke peserta secara individu 10 hari setelah pelaksanaan tes dan juga UTBK dapat dilaksanakan di 74 lokasi pusat layanan UTBK PTN sebanyak 10 kali layanan tes. \"Keuntungan bagi masyarakat dengan adanya LTMPT ialah ujian berbasis komputer dapat mengurangi kesalahan pengisian identitas, kode soal, dan pengisian lembar jawab,\" katanya. Dia menekankan kepada setiap siswa dan sekolah memperhatikan waktu pelaksanaan SNMPTN dan SBMPTN. Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Kadarsyah Suryadi menjelaskan, lembaga penyelenggara tes masuk perguruan tinggi bagi calon mahasiswa baru bertujuan untuk melaksanakan tes yang kredibel, adil, transparan, fleksibel, efisien, dan akuntabel. Selain itu, juga membantu perguruan tinggi memperoleh calon mahasiswa yang diprediksi mampu menyelesaikan studi di perguruan tinggi berdasarkan hasil UTBK dan atau kriteria lain yang ditetapkan bersama oleh PTN melalui jalur SBMPTN. \"Model dan proses seleksi yang dikembangkan LTMPT mengacu pada prinsip adil, transparan,fleksibel, efisien, akuntabel, serta sesuai perkembangan teknologi informasi di era digital,\" terangnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: