Dinkes Klaim Jumatik Dapat Turunkan Angka DBD

Dinkes Klaim Jumatik Dapat Turunkan Angka DBD

CIREBON-Memasuki peralihan musim, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kepada Radar Cirebon, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana SKM MKes menyampaikan, ada tiga kecamatan di Kabupaten Cirebon yang merupakan wilayah endemis DBD. Yakni Kecamatan Depok, Plumbon dan Gebang. Namun, Katany, berkat adanya program yang terus disosialisasikan oleh masing-masing Puskesmas berupa \'Jumatik\' (Juru Pemantau Jentik Nyamuk) di masing-masing rumah, merupakan respons positif. Pasalnya, program tersebut dapat menurunkan persentase kasus penyakit DBD hingga 75 persen. \"Jumatik telah berjalan 2 tahun dan menunjukan penurunan angka (kasus DBD) yang bagus. Penurunannya sekitar 75 persen. Tidak hanya di wilayah endemis, namun juga semua wilayah di Kabupaten Cirebon,\" kata Nanang kepada Radar Cirebon. Meski demikian, angka kasus DBD bisa saja terus meningkat, bila masyarakat tidak gemar melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). \"Harus senantiasa gemar melakukan PHBS, selain waspada dan memantau adanya genangan air yang memungkinkan adanya jentik nyamuk. Juga kita harus gemar melakukan 3M (menguras, mengubur dan menutup),\" jelas Nanang. Dalam hal ini, pihaknya tidak dapat membeberkan angka kasus DBD yang terjadi selama tahun 2019. \"Masih direkap. Puskesmas masih terus melakukan pelaporan. Yang jelas, sejak adanya program Jumatik, jadi menurun,\" kata Nanang. Menurutnya, untuk fongging (penyemprotan) sendiri sudah rutin dilakukan. \"Fogging otomatis dilakukan. Apalagi jika tempat tersebut, secara penyeledikan etimologi dinyatakan positif sebagai tempat penyebaran nyamuk aedes agepypti (DBD),\" ujar Nanang. Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon juga berharap agar Dinas Pendidikan   (Disdik), instansi, dan lingkungan kerja di Kabupaten Cirebon dapat menyampaikan imbauan terkait peningkatan kewaspadaan kepada sekolah dan tempat kerja terhadap penyakit DBD. Dengan demikian, pihak sekolah ataupun lingkungan instansi kerja bisa lebih rajin dalam menjaga lingkungan, terutama menghindari potensi sarang nyamuk pembawa virus DBD. Pihaknya berharap kepala sekolah, pimpinan tempat kerja dapat menyosialisasikan pentingnya menjaga lingkungan agar bersih dari genangan air. “Di dalam rumah itu banyak potensi sarang nyamuk, mulai dari dispenser, bak mandi, ember yang terisi air. Kalau misalnya di luar ada talang air, tolong jangan sampai tersumbat. Parit juga harus bersih. Begitupun di sekolah dan tempat kerja juga berpotensi terdapat DBD. Untuk itu, di mana pun berada harus gemar dan menggalakan PHBS,\" pungkasnya (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: