Kostum Baru Kapten Literasi yang Lebih Bernuansa Lokal, Dibuat oleh Ahli Kostum Karnaval

Kostum Baru Kapten Literasi yang Lebih Bernuansa Lokal, Dibuat oleh Ahli Kostum Karnaval

CIREBON-Kostum Kapten Literasi, mulanya terinspirasi dari Captain America. Pelan-pelan disempurnakan. Dipadukan dengan kearifan lokal. Hingga jadilah kostum yang baru. Yang diharapkan dapat menjadi pemantik, sekaligus gimmick di helatan literasi. Sang Kapten Literasi kini bertransformasi. Kostum barunya menarik perhatian di helatan Jelajah Literasi Argasunya, akhir pekan kemarin.  Kapten literasi benar-benar menghilangkan unsur Captain America. Kartino Ali, pria dibalik kostum berlogo L itu berkeinginan, agar ikonnya lebih kekinian. Sekaligus lebih membumi. \"Perubahan ini atas ide dan aspirasi teman, sahabat literasi yang ada di Kota Cirebon, Jawa Barat bahkan di pelosok negeri,” ujar Kartino kepada Radar Cirebon. Kostum baru Kapten Literasi, menjadi identitas baru sekaligus ikon literasi di Kota Cirebon. Sebetulnya, kostum baru ini pertama kali dipakai Kapten Literasi di acara Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Bara, Desember tahun lalu. Di acara itu, Kapten Literasi bersama teman-teman guru yang tergabung dalam komunitas Narasumber Literasi Nasional mengadakan pameran buku hasil karya guru-guru penulis se-Jawa Barat di depan gedung KH Dewantara Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Bara. \"Ide murni dari saya yang ingin mengangkat budaya Cirebon ke dalam literasi. Saya membuat sendiri dengan meminta bantuan pembuatannya pada salah satu teman saya yang ahli untuk membuat kostum carnival,\" ungkapnya. Topeng kapten literasi, kini dibuat bertabur permata yang menjadi simbol dari keanekaragaman dan kekayaan yang Indonesia miliki. Di bagian tengah topengnya tetap dibubuhkan simbol \'L\' untuk Literasi. Kostumnya, kini dibubuhi unsur mega mendung. Ukiran mega mendung yang dibubuhkan di kedua lengan Kapten Literasi. Sedangkan untuk perisai atau tameng Kapten Literasi yang baru, diubah dari warna merah menjadi biru dan silver. Menurut Kartino, pemilihan warna kostum Kapten Literasi yang baru ini bukan tanpa arti. \"Untuk warna saya cenderung dominan mengangkat warna biru donker yang lebih maskulin dan warna silver sebagai simbol elegan dan kemewahan yang sederhana,\" ucapnya. Perisainya pun memiliki makna tersendiri. Dia terinspirasi dari perisai milik Suku Dayak, Kalimantan. Yang berbeda, ukirannya tersebut kembali ia gunakan ukiran mega mendung. Kemudian di tengah tetap ada logo \'L\'  untuk literasi. Di perisai ini juga terlihat motif seperti genting atau atap di atas simbol huruf \'L\' yang menjadi representasi dari melindungi siapa saja yang bernaung dalam motif atap tersebut. \"Simbol atap ini sifatnya melindungi siapa saja yang berada di dalamnya. Di bawah simbol atap ini ada logo \'L\' dan buku terbuka sebagai simbol membaca untuk semua kalangan,\" ujarnya. Sedangkan logo di dada pada kostum Kapten Literasi ini tetap menggunakan bintang segi lima sebagai simbol pencapaian suatu tujuan. Serta mempunya akronim Bintang yang merupakan kepanjangan dari Barisan Insan Literat Gemilang yang menjadi komunitas literasi yang ada di SMPN 2 Cirebon, tepatnya mengabdi sebagai guru. \"Simbol dari Literasi di seluruh Indonesia, perpustakaan nasional pun berlogo bintang,” jelasnya. Sedangkan untuk sepatunya sendiri nantinya Kartino Ali akan menyamakannya dengan warna kostum keseluruhan yakni biru donker dan silver. Dengan kehadiran Kapten Literasi yang juga bagian dari Gerakan Literasi Masyarakat (Gelemaca) Kota Cirebon, diharap bisa menginspirasi dan memberikan spirit baru bagi generasi literasi. Gelemaca sendiri terdiri dari guru-guru berprestasi di Kota Cirebon. Mereka yang berdedikasi terhadap perkembangan literasi. \"Semoga kostum baru ini lebih memberi semangat baru bagi anak-anak, penggiat, pembina, pembimbing, pemerhati dan pengembang literasi dimanapun berada,\" pungkasnya. (myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: