Tak Sesuai Spek, Drainase Dibongkar, Kontraktor Janji Akhir Januari Jalan Evakuasi Selesai

Tak Sesuai Spek, Drainase Dibongkar, Kontraktor Janji Akhir Januari Jalan Evakuasi Selesai

CIREBON–Tensi rapat langsung naik, sesaat setelah dimulai. Yang jadi pemicunya ialah dana alokasi khusus (DAK) Rp39 miliar. Khususnya pekerjaan di Jl Evakuasi dan Jl Pangeran Drajat. Komisi II DPRD meminta kontraktor membongkar pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi. “Alasan mereka sungguh tidak bisa diterima,” kata Anggota Komisi II Didi Sunardi. Komisi yang membidangi infrastruktur ini menyorot kinerja kontraktor yang tidak menunjukkan profesionalme. Tolak ukurnya ialah dari sisi waktu saja yang tidak bisa terpenuhi sesuai kontrak. Belum lagi dari sisi kualitas yang masih diragukan kekuatannya. \"Dari pemaparan kontraktor tadi, culvert box ada yang diganti dengan semen cor-coran. Ini tidak sesuai kontrak,” Ketusnya. Kontraktor juga mengonfirmasi temuan Komisi II dalam inspeksi lapangan. Misalnya tutup culvert box yang kerangkanya dari besi diameter di bawah 10. Setelah dicek, ternyata ini menyalahi kontrak. Ini jadi indikator kedua, mengapa politisi PDIP itu menyebut kontraktor tidak profesional. “Kalau begini ya nggak bakal berumur lama,\" ucapnya, masih dengan nada tinggi. Pemicu rapat makin panas ialah alasan kontraktor. Misalnya saat mereka mengutarakan bahwa besi di bawah diameter 10 mm dipakai untuk lokasi yang jarang dilalui kendaraan. Padahal dalam dukumen kontrak, semua harus menggunakan besi yang sama. \"Saya minta yang tidak sesuai ini dibongkar, dipasang lagi dengan yang benar,\" tegasnya. Anggota Komisi II DPRD Budi Gunawan menyoroti kinerja konsultan pengawas yang dinilainya melakukan pembiaran kesalahan. BG –sapaan akrabnya- mensinyalir konsultan tidak sepenuhnya menjalankan fungsinya. BG pun mengingatkan, proyek ini dibiayai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp39 miliar yang berasal dari pajak rakyat. Sehingga rakyat berhak mendapatkan kualitas pekerjaan proyek yang bagus. Progres proyek juga tidak jelas, sampai berapa persen pihaknya tidak mengetahui. Anggota Komisi II lainnya, Watid Syahriar menyesalkan keterlambatan pekerjaan DAK. Karena hal ini membuat raport merah penilaian pemerintah pusat. Bisa dianggap Cirebon tidak mampu mengelola proyek DAK. Yang dikhawatirkannya, penilaian negatif ini berpengaruh pada bantuan DAK menjadi menurun. Sedangkan dana DAK masih sangat dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur kota. \"DAK Rp96 miliar saja carut marut, sekarang berulang lagi,\" imbuhnya. Agung Supirno menekan Dinas Pekerjaan Umum Penatan Ruang (DPUPR) agar mengontrol pekerjaan kontraktor serta harus menagih progres laporan dari konsultan. Sehingga bisa lebih dini mengetahui permasalahan, dan bisa mengambil tindakan kebijakan. \"Kurang dari tiga Minggu lagi addendum berakhir, saya akan tagih janji untuk bisa menyelesaikannya, dari segi waktu dan kualitas pekerjaan,\" ucapnya. Terkait dengan Plt Kadis PUPR Yudi Wahono menargetkan pekerjaan rampung akhir bulan ini. Progres di lapangan sekarang sudah hampir 95 persen. “Kontraktor akan terus dipantau. Saya memerintahkan Pak David dan staf untuk konsisten tiap hari turun ke lokasi proyek,”  ucap dia. Terkait uji beton yang diminta anggota dewan, Yudi mempersilakannya. Akan tetapi harus menunggu proses keringnya beton (umur beton) sebelum dites. Direktur PT Telaga Gelang Indonesia Hendi Putra berdalih, di sejumlah tempat ada utilitas yang tidak bisa dipasang culvert box, sehingga terpaksa menggunakan cor semen.\"Pengerjaan tidak semua sama kondisinya, ada beberapa adjustment yang dilakukan,\" ujarnya. Dirinya juga membantah adanya dugaan perusahaan kontraktor yang dipimpinnya kurang pendanaan. Sehingga proyek ada yang belum selesai sepenuhnya. Hendi meyakinkan, dengan pengalaman luas hal ini tidak terjadi. \"Saya perkirakan Tanggal 30 Januari Jalan Evakuasi selesai, walaupun kita punya spare waktu sampai 12 Februari,\" ungkapnya. Sementara konsultan pengawas, Bukhori menyatakan, pihaknya akan mengintensifkan pengawasan dan pelaporan progres kepada PUPR. Diceritakannya, beberapa kali dia membuat laporan ketidaksesuaian spek kepada direksi kontraktor. Diestimasi bila dikerjakan 25 orang dengan sisa pekerjaan, sudah bisa selesai akhir bulan ini. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: