Warga Butuh Ruang Olahraga, Tiap Pekan 7 Ribu Orang Banjiri CFD dan Pasar Rakyat

Warga Butuh Ruang Olahraga, Tiap Pekan 7 Ribu Orang Banjiri CFD dan Pasar Rakyat

CIREBON-Kota Cirebon belum memiliki ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan masyarakat. termasuk sarana olahraga rakyat. Sehingga pemanfaatan ruang seperti car free day (CFD) sudah seharusnya dilakukan. Dalam survei Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Kota Cirebon, sedikitnya terdapat 7 ribu warga melakukan aktivitas olahraga setiap Minggu pagi di tiga titik. Artinya, masyarakat Kota Cirebon memang membutuhkan ruang untuk tempat berolahraga. “CFD itu harusnya untuk olahraga di Minggu pagi. Tinggal ditertibkan agar masyarakat nyaman,” ujar Ketua FORMI dr HM Edial Sanif SpJP FIHA kepada Radar Cirebon. Edial menyesalkan kondisi belakangan ini. Banyak pedagang yang membuka lapaknya di ruang olahraga. Kehadiran mereka, sedikit banyaknya mengganggu kenyamanan warga yang memang ingin berolahraga. Ia menekankan, tidak melarang pedagang di area CFD. Tetapi perlu ada cara para pedagang bisa menempatkan lokasinya yang saling tidak mengganggu. Artinya, pedagang bisa melakukan kegiatan berdagangnya, namun masyarakat yang ingin berolahraga juga tidak berkurang ruangnya. Selain masalah pedagang, Edial mengakui, pemanfaatan CFD saat ini memang belum optimal untuk aktivitas olahraga. Tata ulang untuk menempatkan antara aktivitas pedagang di CFD serta kegiatan aktivitas berolahraga di CFD Minggu pagi bisa saling berjalan. Karena semestinya pemanfaatan CFD sebagai ruang aktivitas berolahraga masyarakat Kota Cirebon tersebut bisa dengan berbagai macam jenis olahraga. Lanjutnya, penataan tersebut perlu dilakukan bersama. Perlu dilakukan diskusi bersama agar kedua unsur tersebut bisa berjalan dengan baik. Kembali lagi tidak saling mengganggu dan bisa menjalankan aktivitasnya masing-masing. \"Kami harap ke depannya dapat ditata lebih bak lagi, juga lebih rapi,” ucapnya. Ribuan masyarakt kota Cirebon memadati Car Free Day di hari minggu. Baik di Siliwangi maupun di Bima. Namun hal tersebut dinilai tidak nyaman lagi saat PKL malah memenuhi ruang olahraga. Ruang olahraga terbuka tersebut kini tidak lagi dipadati dengan aktivitas olahraga namun malah menjadi area berjualan para pedagang. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Drs Andi Armawan menilai, CFD sudah seharusnya ditangani pemerintah. Pihaknya sebagai Satpol PP bertugas untuk menertibkan. Jika dalam solusi yang telah disepakati nantinya, pihaknya siap untuk menertibkan area tersebut. Terlebih jalan Siliwangi merupakan salah satu kawasan tertib lalu lintas. \"Namun sekali lagi, penertiban di kawasan tersebut terutama saat CFD perlu kesepakatan dari beberapa dinas terkait,\" terangnya. Pihaknya berharap pemerintah  bisa segera mencari solusi. Apalagi mengingat warga yang memanfaatkan sarana tersebut sudah sangat terganggu. \"Kami sebagai aparat berfungsi mengembalikan fungsi fasilitas publik, kami berharap para SKPD dengan pemerintah bisa duduk bersama mencari solusi permasalahan ini,\" pungkasnya. (myg/gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: