Ridwan Kamil Sebut Pemuda Harus Jadi Calon Pemimpin Masa Depan

Ridwan Kamil Sebut Pemuda Harus Jadi Calon Pemimpin Masa Depan

BANDUNG–Pada tahun 2045 atau bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia, diprediksi akan masuk tiga besar negara adidaya. Syaratnya, pertumbungan ekonominya bisa terjaga, transfer of power berjalan dengan damai dan generasi mudanya kompetitif. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat memberikan sambutan pelantikan pengurus Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) Jawa Barat di Aula Gedung Sate, Sabtu (26/1) lalu. “Sekarang pertumbuhan ekonomi kita 5 persen, itu bagus. Singapura, bahkan Uni Eropa saja hanya 2 persen. Kalau kita bisa menjaga itu sampai dengan 2045, negara kita akan jadi adidaya secara ekonomi,” ucapnya berdasarkan survei sejumlah lembaga terkait. Kemudian, dalam tahapan transfer of power (peralihan kekuasaan) atau pemilihan presiden, gubernur dan kepala dearah yang sudah menjadi hajat lima tahunan, haruslah berjalan dengan damai. “Perbedaan pandangan politik itu bagian dari demokrasi dan tidak perlu diributkan. Jadikan perekat persatuan,” imbuhnya. Dijelaskan dia, Indonesia bisa bubar apabila persatuannya tidak dijaga. Persatuan ini merupakan amanah dari orang tua pendiri bangsa ini yang datang dari berbagai macam latar belakang suku, RAS, agama, budaya dan Bahasa. “Kesepakatan para orang tua ini jangan sampai goyah oleh teori-teori sekarang, yang kadanng-kadang ke kiri atau kadang-kadang ke kanan. Kita bersyukur punya Pancasila,” jelasnya. Syarat terakhir, para pemuda yang akan menjadi penerus para pemimpin saat ini, haruslah mempunyai kemampuan yang mumpuni atau kompetitif. Tidak hanya akademik, tapi kemampuan kemempimpinannya harus diasah dan kecakapan diri sebagai bekal dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. “Pintar saja tidak cukup, harus punya skill kepemimpinan yang baik,” terangnya. Berbicara kepimpinan, RK juga menambahkan dalam teorinya, ada tiga level kepemimpinan yang wajib lulus bagi generasi milenial hadapi. Pertama, pemuda wajib mempunyai kecakapan dalam memimpin dirinya sendiri. “Belajarlah menjadi pemimpin diri sendiri, putuskan mana yang baik untuk diri sendiri dan mana yang buruk,” tambahnya. Setelah lulus pada level pertama, setiap orang harus mempunyai kecakapan dalam memimpin keluarga. “Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa menjadi panutan dalam keluarga,” imbuhnya. Level paling tinggi adalah pemimpin masyarakat. “Ini akan baik, apabila bisa menjadi pemimpin diri sendiri dan keluarga. Saya doakan, pemuda-pemuda di Jawa Barat bisa lulus tiga tahap ini,” pungkasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: