Setelah Gereja, Teror Bom Masjid

Setelah Gereja, Teror Bom Masjid

MANILA - Serangan bom granat kembali terjadi di rumah ibadah di Filipina Selatan pada Rabu pagi, (30/1). Namun, serangan bom kali ini menyasar ke masjid dan menewaskan dua orang. Mirisnya, peristiwa tersebut terjadi hanya beberapa hari, setelah pemboman katedral Katolik yang mematikan 21 orang pada misa Minggu di pulau Jolo. \"Sebuah granat dilemparkan ke dalam sebuah masjid yang menewaskan dua orang dan melukai empat lainnya. Pada saat peristiwa pemboman, para korban sedang tertidur di dalam masjid,\" kata juru bicara militer regional Letnan Kolonel, Gerry Besana di Kota Zamboanga, dilansir CNA. Gerry mengatakan, masih terlalu dini untuk menyimpulkan ledakan di masjid itu adalah pembalasan atas serangan Katedral. Menurutnya, saat ini pihak kepolisian sedang memburu para pelaku yang bertanggung jawab. \"Serangan-serangan itu telah mengganggu kegembiraan yang dipicu oleh persetujuan tegas para pemilih, untuk memberi kaum Muslim di selatan kontrol lebih besar atas urusan mereka sendiri, yang memicu harapan untuk memadamkan kekerasan separatis sejak lama,\" katanya. Padahal sebelumnya, pemberontak dan pemerintah di Manila telah menyatakan daerah Bangsamoro pada akhirnya akan menarik investasi yang diperlukan. Hingga akhirnya, dapat mengangakat daerah itu dari kemiskinan. Dapat diketahui, Jolo yang merupakan rumah bagi faksi-faksi Islam garis keras, adalah satu-satunya daerah di Filipina selatan yang memberikan suara menentang Bangsamoro. Pemimpinnya secara terbuka menentang wilayah tersebut dan bahkan meminta pengadilan tinggi negara untuk menghentikan pemungutan suara. \"Ini adalah bentuk pengecut dan kecabulan tertinggi untuk menyerang orang-orang yang berdoa. Kami menyerukan orang-orang dari semua agama untuk bersama-sama berdoa untuk perdamaian,\" kata Pemimpin Regional Mujiv Hataman. (der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: