Ramai di Google, Mie Get Wahidin Pindah ke Mana?

Ramai di Google, Mie Get Wahidin Pindah ke Mana?

CIREBON-Ny Yanto tak pernah menyangka. Usaha mi goreng dan rebus yang dirintisnya begitu dicari banyak orang. Coba ketik Mie Get. Google akan memberikan dua rekomendasi, yakni: Mie Get Wahidin Pindah ke Mana? dan Mie Get Cirebon Pindah ke Mana? Mi instan olahan Ny Yanto hanya ada dua menu. Rebus dan goreng. Minumannya juga cuma dua. Es teh manis. Juga es jeruk. Tapi, untuk penggemarnya mi get ini selalu dirindukan. Dan itu tercurah di mesin pencarian. Juga media sosial. Dengan pertanyaan: Mie Get Wahidin Pindah ke Mana? Query itu muncul selama kurang lebih tiga bulan di penghujung tahun 2018 dan awal tahun ini. Penyebabnya tidak lain perbaikan trotoar di Jl Dr Wahidin Sudirohusodo. Yang membuat warung kaki lima milik Ny Yanto berhenti jualan. Sempat berharap buka di tempat yang sama setelah proyek trotoar selesai, Ny Yanto mesti mengubur keinginannya. Tuntas perbaikan trotoar dan saluran, Jl Dr Wahidin Sudirohusodo ditetapkan jadi Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL). Bersama Jl Siliwangi, juga Jl RA Kartini. Mie Get juga ikut kena teguran dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Baik dalam bentuk surat. Maupun lisan dari aparat penegak perda. Sudah berjualan sejak 1995 di trotoar, akhirnya diputuskan untuk pindah. Demi mengikuti aturan pemerintah. \"Sebetulnya udah puluhan tahun di sana. Orang taunya juga di sana (Jl Wahidin). Tapi namanya aturan, ya harus ikut. Harus taat,”  kata Sukina, yang kini mengelola bisnis tersebut di Cabang Jl Stasiun Kejaksan. Penetapan KTL ini membawa hikmah. Mie Get jadi punya dua cabang. Satu di Komplek TNI Angkatan Laut (AL) Jl Cipto Mangunkusumo. Satu lagi di Jl Stasiun Kejaksan. Libur selama tiga bulan, tentu bukan perkara mudah. Apalagi harus pindah ke tempat yang baru. Sukina seperti merasa usaha ini dirintis dari nol lagi. Meski panganan milenial, Mie Get masih sangat tradisional. Tidak pernah ada promosi lewat media apapun. Informasi pun lebih banyak tersiar dari mulut ke mulut. Beruntung Ny Yanto dan Sukina. Kuliner ini salah satu yang paling dicari. Di manapun lokasinya, toh tetap diburu. \"Tiga minggu pertama itu berat banget. Dikit yang datang. Orang kan belum pada tau. Sekarang mulai ramai,” ucapnya. Sukina mengakui, usahanya sekarang sedikit berbeda. Dulu, tak memikirkan sewa lokasi. Sekarang, harus ada biaya yang disisihkan. Apalagi dengan dua cabang yang dibuka sekaligus. Di tempat yang baru, kapasitas kursinya jadi lebih banyak. Pelanggan juga bisa memilih. Mau makan di Jl Cipto atau dekat Stasiun Kejaksan. Harganya, naik sedikit. Rp1 ribu. Karena harus nyewa tempat itu. “Ya ini namanya jualan. Ada naik ada turun. Kadang ramai, kadang sepi. Tapi sekarang tenang, sudah nggak  di jalan lagi,” tuturnya. Mie Get di Jl Wahidin awalnya hanya warung kaki lima. Tendanya sempit. Tapi olahan mi instans khas Ny Yanto bak makanan wajib. Untuk pelajar di Jl Wahidin. Khususnya SMPN 5 dan SMAN 6. Nama Mie Get juga bukan karangan Ny Yanto. Diberikan para pelanggannya. Untuk memudahkan penyebutan. Dulunya, usaha mi instan ini ada di dekat Kantor Cabang GET House of English. Yang kemudian membuat pembelinya latah menyebutnya Mie Get. (apr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: