350 KK di Samadikun Terdampak Krisis Air

350 KK di Samadikun Terdampak Krisis Air

CIREBON-Hampir satu bulan warga RW 10 Samadikun Selatan, dibuat uring-uringan. Apalagi kalau bukan karena permasalahan air. Mereka harus antre tiap ada kiriman. Juga harus angkut-angkut. Ketua RW 10 Samadikun Selatan Lukman Santoso mengatakan, warga harus menantikan kiriman tangki air untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Pengiriman memang dilakukan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minun. Tetapi warga harus keluar tenaga ekstra untuk ngangsu dari penampungan air ke rumah. “Ini menyusahkan sekali,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Kiriman air dilakukan perumda dua atau tiga hari sekali. Rabu (13/2) warga tampak memadati area di sekitar tendon penampungan air. Lukman berharap, Perumda Air Minum meningkatkan layanannya. Sehingga warga tidak terus menerus kesulitan air bersih. Keluhan juga disampaikan warga terkait dengan kuantitas kiriman air yang tidak mencukupi kebutuhan warga. Sebab, Perumda Air Minum hanya mengirimkan tangki setiap dua hari. Untuk sehari-harinya, warga terpaksa harus mengambil air dari tetangga atau dari sumur. Bahkan terkadang membeli air galon. Tentu, ini sangat merepotkan. \"Nggak mencukupi dan tidak menyelesaikan masalah,\" ucap Lukman. RW 10 Samadikun Selatan memang menjadi salah satu daerah layanan yang terburuk dari Perumda Air Minum. Di wilayah ini tedapat 640 kepala keluarga. Dari jumlah itu, sekitar 350 KK yang terdampak gangguan air bersih. Kondisi serupa juga terjadi di wilayah RW 17 Ciremai Giri. Menurut warga, sejak Jumat (8/2) pipa tidak mengeluarkan air. Keluhan warga atas layanan Perumda Air Minum Tirta Giri Nata, sudah diketahui direksi badan usaha milik daerah (BUMD) Kota Cirebon tersebut. Direksi tak enak hati. Lantaran belum membaiknya layanan distribusi air bersih.“Saya Mohon maaf,” ujar Direktur Utama Perumda Tirta Giri Nata Sopyan Satari MM, belum lama ini. Khusus di pesisir kendalanya lain. Daerah itu pelayananya masih di bawah 10 jam. Sehingga penurunan debit air sangat dirasakan pengaruhnya. Namun, Perumda Air Minum tak punya solusi lain. Opang –sapaan akrabnya- menyebutkan, pihaknya mengirimkan air ke lokasi yang mengalami krisis air bersih.  (myg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: