Jajaki Rencana Pembangunan Waduk dan Monorel di Bogor

Jajaki Rencana Pembangunan  Waduk dan Monorel di Bogor

BOGOR – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana membangun waduk untuk mengatasi persoalan banjir dan krisis air bersih yang kerap melanda Ibukota Jakarta. Waduk ini rencananya akan dibangun oleh PT Hutamala Karya dan Konsorsium BUMN, melalui dana BUMN. Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, rencana ini muncul karena setelah mengukur kemampuan, baik secara pembiayaan maupun teknis, BUMN merasa mampu untuk membangun waduk untuk menanggulangi 30 persen banjir Jakarta, sekaligus nantinya bisa memenuhi kebutuhan warga Jakarta yang kekurangan air bersih. “Tapi ini masih sangat awal, masih dalam penjajakan,” ujar Dahlan, usai bertemu Bupati Bogor Rachmat Yasin, di Cibinong, kemarin. Dahlan belum mau menyebut di mana lokasi waduk tersebut akan dibangun. Namun demikiam, ia memastikan, jika mendapat persetujuan, proyek yang akan menjadi salah satu pemecahan persolan Ibu kota Negara itu, akan dibangun di daerah Kabupaten Bogor. “Jangan tanya dulu lokasinya di mana, nanti belum apa-apa malah tidak jadi,” katanya. Kementerian BUMN, lanjutnya, telah menyampaikan rencana ini kepada Presiden SBY dan mendapat respons positif. BUMN juga telah berkoordinasi dengan kementerian PU, Pemprov DKI Jakarta dan kini ke Pemkab Bogor. Dahlan yakin jika segala urusannya lancar dan akhir tahun ini proyek tersebut bisa dimulai. “Kalau mau akhir tahun juga sudah bisa dimulai, asal semua urusannya lancar, dalam waktu dekat akan kita urus perizinannya,” katanya. Saat ini, kata dia, tim BUMN sedang melakukan penyelesaian visibility study. Mantan Dirut PLN itu memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk membangun waduk Rp4-5 triliun. “Dananya dari konsorsium BUMN,” katanya. Selain membahas rencana pembangunan waduk, Dahlan dan Bupati Bogor juga membahas rencana pembangunan monorel untuk mengatasi masalah kemacetan di Jakarta. Ide pembangunan monorel ini dicetuskan Bupati Bogor RY yang menilai Cibinong sangat strategis sebagai titik utama keberangkatan ke arah Jakarta dan puncak. Terkait rencana pembangunan waduk, RY mengatakan Pemkab Bogor menyambut baik dan akan memfasilitasi BUMN sesuai kewenangan Pemkab, agar proyek itu bisa secepatnya dimulai. “Kami juga tidak ingin rencana ini seperti asap menguap tidak karuan. Lalu, kalau banjirnya datang, baru kita semua sibuk,” katanya. Sebagai daerah penyangga, kata dia, Kabupaten Bogor sudah pasti harus turut memikirkan dan membantu meneyelsaikan persoalan-persoalan di Ibukota negara. “kita tidak hanya akan memfasilitasi, tapi juga akan membantu pembebasan lahan. Untuk tol Bogor-Sukabumi saja kita bantu kok, masa untuk waduk tidak,” katanya. Direktur PT Hutama Karya, Tri Wijayanto mengatakan, hingga saat ini, pihaknya masih melakukan kajian di mana lokasi yang tepat untuk membangun waduk itu. “Kita masih cari sungai yang tepat,” katanya. Ditanya, apakah waduk akan dibangun di sungai Ciliwung, Tri menjawab, belum tentu di sungai itu. Tri mengatakan, rencana ini muncul untuk mengatasi persoalan Jakarta. Dari sisi bisnis, konsorsium BUMN nantinya akan meraih pendapatan dari penjualan air. “Kita ingin berpartisifasi dalam mengatasi banjir Jakarta itu intinya, tapi juga BUMN akan mendapatkan manfaat dari pengelolaan dan penjualan airnya,” tandasnya. (ful)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: