Capres Singgung Sepinya Kertajati

Capres Singgung Sepinya Kertajati

CIREBON - Sejumlah persoalan mengemuka dalam debat calon presiden (capres) yang dihelat Komisi Pemilihan Umum (KPU), Minggu (17/2). Dalam pertanyaan mengenai strategi peningkatan daya saing Indonesia, terutama dalam kaitannya dengan ekonomi, Capres Nomor Urut 01, Joko Widodo, memamerkan keberhasilannya dalam 4 tahun terakhir. Yakni pembangunan jalan, tol, pelabuhan baru dan pengembangan, bandar udara baru dan pengembangan. Juga konektivitas antar pulau, provinsi, hingga kabupaten kota. Jokowi juga memamerkan pembangunan Palapa Ring. “Di Indonesia bagian barat board band 100 persen, Indonesia tengah 100 persen. Di Indonesia timur 90 persen,” katanya. Palapa Ring adalah proyek pembangunan jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau sebanyak 34 provinsi, 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer, dan kabel di daratan adalah sejauh 21.807 kilometer. Sementara Capres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto, mempertanyakan pembangunan infrastruktur yang tidak efisien. “Pembangunan infrastruktur grusa-grusu,” katanya. Ia memperjelas maksud grusa-grusu itu dengan menyebut pembangunan tidak disertai feasibility study (FS) yang benar. Inilah yang membuat proyek-proyek tidak efisien. Prabowo menyebutkan, Lintas Rel Terpadu (LRT) Palembang, juga Bandara Kertajati. “Membangun infrastruktur itu bukan membangun monumen,” tandasnya. Menjawab itu, Jokowi menegaskan, proyek-proyek itu memiliki FS. Juga punya detail engineering design (DED). Menyoal LRT dan Mass Rapid Transportation (MRT), Jokowi menyebut masyarakat perlu menyesuaikan diri. Setidaknya 10-20 tahun. Dari kebiasaan menggunakan mobil pribadi. Beralih ke angkutan masal. Khusus terkait Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Jokowi mengakui, operasionalnya belum maksimal. Tetapi ini dikarenakan faktor konektivitas tol yang belum selesai. Setelah Tol Cisumdawu terhubung, penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung akan dialihkan ke BIJB Kertajati. Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis 2016, jumlah penerbangan di Husein Sastranegara Airport mencapai 14.268 keberangkatan dan 14.291 kedatangan. Sedangkan jumlah penumpang mencapai 1.855.502 keberangkatan dan 1.833.148 kedatangan. Dari sejumlah informasi yang dihimpun Radar Cirebon, kontrak Tol Cisumdawu sebetulnya baru berakhir 2020. Namun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berharap pekerjaannya rampung lebih cepat. Setidaknya akhir tahun ini. Progres perpanjangan landasan pacu (runway) BIJB Kertajati dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter telah rampung. Tidak lama lagi landasan pacu di bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta ini akan dapat diterbangi pesawat berbadan lebar sepeti Boeing 777 dan Airbus A380. Humas PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB) Aradea Adisudarma menjelaskan, pekerjaan perpanjangan runway selesai sesuai target pada akhir Januari 2019. Hanya saja, untuk digunakan penerbangan, perlu beberapa tahapan pengujian dan kelayakan. Saat ini, pengelola bandara tengah menunggu verifikasi untuk pengujian landasan ke Kementerian Perhubungan. Sehingga, penerbangan komersil internasional yang menjadi bidikan pengelola bandara belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat ini. Meski begitu, penerbangan domestik yang telah ada masih berjalan normal seperti biasanya. “Pekerjaan (perpanjangan runway, red) sudah selesai. Saat ini sudah mengajukan jadwal verifikasi ke Ditjen Hubud (Direktorat Jenderal Perhubungan Udara). Prediksinya akan dapat jadwal (verifikasi) bulan Maret,” kata Aradea kepada wartawan, Selasa lalu (12/2). Terkait penambahan rute, pihaknya kemungkinan masih menunggu progres dari penggunaan runway yang baru diperpanjang tersebut. Sehingga, saat ini belum ada penambahan rute seperti yang telah direncanakan sebelumnya. Meski demikian, untuk penerbangan yang sudah ada di Bandara Kertajati, masih berlangsung normal. Adapun pihak maskapai berencana untuk melakukan switch operator untuk rute Kertajati-Tanjungkarang yang semula dioperatori Garuda Indonesia, kemungkinan dihandel oleh Citilink. Ia juga menginformasikan bahwa penerbangan domestik reguler yang telah terjadwalkan setiap hari terdapat perubahan jam untuk rute Surabaya-Kertajati kini menjadi pukul 06.15 (Surabaya) dan tiba di Kertajati pukul 07.45. Rute sebaliknya bertolak dari Kertajati pada hari yang sama pukul 09.00 dan dijadwalkan tiba di Surabaya jam 10.30. (yud/azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: