Para Kardinal Kritik Paus

Para Kardinal Kritik Paus

LONDON- Dua kardinal Gereja Katolik Roma, Burke dan Brandmller mendesak para uskup untuk mengakhiri keterlibatan kasus-kasus pelecehan homoseksual di dalam gereja. Akan tetapi, ia menilai gereja keliru dengan menyalahkan penyalahgunaan kekuasaan oleh para imam sebagai penyebab utama skandal tersebut. Cardinals Raymond Burke, dari AS, dan Walter Brandmller, dari Jerman, menolak kasus-kasus pelecehan adalah hasil dari klerikalisme sekelompok imam yang menyalahgunakan kekuasaan mereka. \"Wabah agenda homoseksual telah menyebar di dalam gereja, dipromosikan oleh jaringan yang terorganisir dan dilindungi oleh iklim keterlibatan dan konspirasi diam,\" kata para Kardinal, dilansir BBC. \"Pelecehan seksual disalahkan pada klerikalisme. Tetapi kesalahan pertama dan utama dari tidak terletak pada penyalahgunaan kekuasaan tetapi karena telah menjauh dari kebenaran Injil,\" sambungnya. Dalam hierarki Katolik, para kardinal menduduki peringkat kedua setelah Paus. Saat ini ada 223 dari mereka. Kardinal Burke memiliki hubungan dengan mantan penasihat Gedung Putih Trump, Steve Bannon, yang menurut laporan akan berada di Roma selama pertemuan puncak. Burke adalah presiden dewan penasihat Institut Dignitatis Humanae sayap kanan, yang sedang menyiapkan kursus kepemimpinan dengan bantuan Bannon. Sementara itu, Kardinal Brandmller menimbulkan kontroversi bulan lalu ketika dia menyalahkan homoseksualitas untuk kasus-kasus pelecehan seksual di gereja. Mereka juga secara terbuka mengkritik Paus. Para kardinal menuduh, Paus gagal menjawab pertanyaan terkait apakah gereja harus mengizinkan umat Katolik yang bercerai dan menikah kembali, untuk menerima Komuni Suci mereka. Masalah yang dikemukakan pada tahun 2016 oleh empat kardinal termasuk Burke dan Brandmller ini telah menimbulkan kontroversi di gereja. Kontroversi ini mendorong banyak ulama untuk mempertanyakan kepemimpinan Paus. (der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: