Promosikan Cirebon ke Luar Negeri

Promosikan Cirebon ke Luar Negeri

BANDUNG–Tahun 2020, DPRD Provinsi Jawa Barat mendorong pemerintah provinsi untuk segera membangun kawasan pertumbuhan baru di Kertajati Kabupaten Majalengka dan Cirebon sebagai pariwisata baru. Menurut Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Yunandar Eka Perwira, dengan adanya Bandara Kertajati, Jalan Tol Cipali, Pelabuhan Patimban, yang saat ini tengah dibangun dan Pelabuhan Cirebon, Pemerintah Provinsi Jawa Barat di tahun 2020 harus memberikan perhatian lebih kepada kawasan tersebut. “Di titik-titik ini, pasti akan menjadi kawasan ekonomi baru di Jawa Barat. Makanya, kami mendorong pemprov untuk berinvestasi lebih di kawasan tersebut,” tuturnya. Khusus untuk Kertajati, pihaknya ingin agar bandara internasional itu bukan hanya sekadar embarkasi haji dan umrah saja. Tapi, harus dijadikan kawasan pengembangan ekonomi yang tersistem dan terintegrasi dengan kawasan penunjang lainnya. Pasalnya, bandara internasional akan menjadi pintu gerbang Jawa Barat. Arus orang dari luar provinsi dan luar negeri akan sedikit demi sedikit beralih ke bandara. Baik untuk berwisata, berbisnis, mencari kerja dan investasi. “Kami sarankan pemprov segera bagun pusat-pusat logistik, pengembangan teknologi, pariwisata dan hiburan,” imbuhnya. Kemudian, untuk Cirebon, pihaknya memprediksi dalam 5 tahun kedepan akan menjadi pusat destinasi wisata baru di Jawa Barat. Sebab, Cirebon memiliki ciri khas budaya, kuliner dan ekonomi kreatif seperti Jogjakarta.  Apalagi, Cirebon sudah memenuhi untuk akses transportasi, baik darat, udara maupun laut. “Orang luar negeri tahu Jawa Barat hanya Bandung, atau kalau dari timur dan tengah cuma Bogor. Tetapi, mereka tidak tahu Cirebon. Kalau kita tawarkan dan dikemas melalui atraksi budaya yang sudah mengakar amat kuat, saya kira Cirebon akan lebih menarik daripada Bandung,” paparnya. Ciri khas Cirebon, lanjut dia, tidak ditemui di daerah Jawa Barat mana pun dan belum dipromosikan ke dunia internasional. “Cirebon jangan hanya dinikmati kuliner dan fashion-nya saja. Kalau seperti ini tidak unik lagi. Ciri khas Cirebon seperti bahasa, atribut, adat istiadat, kerajinannya, harus jadi perhatian lebih pemerintah provinsi agar dunia internasional tahu,” imbuhnya. Sementara, Plt Bupati Cirebon, Dicky Saromi menegaskan bahwa sebanarnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah memprioritaskan Cirebon dalam program pembangunan 5 tahun ke depan. Sebab, ke depan, Cirebon akan menjadi pusat pertumbuhan baru di Jawa Barat. Tidak hanya karena ada Segitiga Rebana, tapi karena posisi geografis dan potensi keunikan yang dimiliki Cirebon. “Pariwisata akan kami siapkan karena akan menjadi destinasi wisata utama. Tidak hanya karena budayanya tapi juga alamnya dan sisi lainnya untuk dikembangkan,” tegasnya. Selain itu, segala potensi wisata tersebut akan diintegrasikan dalam satu program atraksi wisata, ditambah aksesabilitas juga akan dibangun. “Wisata event akan kita lakukan. Begitu juga kawasan khusus akan dibangun seperti heritage Jamblang, Sitiwinangun, Tengah Tani, Ciwaringin dan Trusmi melalui program one village one product,” terangnya. Khusus untuk kawasan industri di wilayah timur Cirebon, sebenarnya akan nyambung dengan program Sigitiga Rebana. Tapi tetap akan dibatasi dengan daya dukung lingkungan. “Zonaisasi tetap akan menjadi kebijakan kita ke depan,” pungkasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: