Mau Pulang, Dipepet di Jalan Sepi, Nyungsep ke Sawah, Motor dan Tas Dibawa Kabur Begal

Mau Pulang, Dipepet di Jalan Sepi, Nyungsep ke Sawah, Motor dan Tas Dibawa Kabur Begal

CIREBON-Dewi Ayu Septi Lestari (21) menjadi korban kawanan begal. Warga Blok Pangkalan Wetan, Desa Pangkalan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon itu harus kehilangan sepeda motor dan tas berisi telepon seluler (ponsel) serta barang lainnya. Dia juga mengalami luka di kaki dan tangan. Peristiwa pembegalan terjadi Jumat pagi (22/2) sekitar pukul 05.00, saat Dewi pulang bekerja dari salah satu pabrik di Plumbon. Sampai di area pesawahan jalan raya Cangkring, tiba-tiba datang pengendara tak dikenal dari belakang. Pengendara motor tak dikenal itu langsung memepet korban yang melaju dari arah Plered menuju Cangkring. “Pelaku dua orang dengan menggunakan motor seperti Vario. Helm lengkap. Wajahnya ketutup. Dia (pelaku) dari arah utara menuju selatan. Setelah papasan dengan saya, pelaku itu putar arah mengejar saya. Tidak terlalu jelas wajahnya karena jalan gelap. Mereka langsung memepet saya,” ucap Dewi saat ditemui Radar  Cirebon di rumahnya. Dewi yang kaget karena dipepet dari samping kanan, langsung mengerem mendadak. Hal itu membuatnya oleng ke kiri jalan hingga akhirnya jatuh dengan motor Honda Beat nopol E 6619 IC. Tak hanya itu, Dewi juga terlempar sampai ke sawah. Dua pelaku pun seketika beraksi. Mereka mengambil motor dan tas, kemudian lari menuju arah Cangkring. Karena lokasi yang masih gelap, tidak ada warga lain yang melintas, Dewi pun harus berusaha sendiri bangun dan mencoba mencari pertolongan. “Saya paksakan untuk bangkit dan jalan kaki,” akunya. Sejauh 100 meter berjalan, ada warga yang melintas. \"Untung ada yang lewat. Saya lalu pulang diantar oleh pedagang empal di depan Desa Pangkalan,” ucapnya. Ibu korban, Tarni, langsung histeris mengetahui anaknya jadi korban begal. Meski demikian, dia bersyukur sang anak masih bisa pulang ke rumah. “Saya tetap masih bersyukur anak saya tidak apa-apa. Masih selamat Mas. Motornya sih dibawa kabur,\" ujarnya kepada Radar Cirebon. Disinggung untuk melaporkan kejadian tersebut ke polisi, Tarni mengaku sempat ingin melapor ke Polsek Plered. Namun, setelah menelepon suaminya, akhirnya dia mengurungkan niatnya melapor ke Mapolsek Plered. \"Tidak usah laporan katanya, yang penting anak kami selamat. Itu juga cukup. Motor saya ikhlas saja. Kalau laporan juga belum tentu ketemu,\" tuturnya. Sementara itu, pihak kepolisian saat dikonfirmasi Radar Cirebon tidak mengetahui adanya pembegalan yang terjadi di jalan raya Cangkring. “Kita belum menerima laporan,” ucap Kapolsek Plered AKP Budi Hartono melalui Kanit Reskrim Ipda Rachimi. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: