Warga Iuran Perbaiki Jalan Rusak
CIREBON– Jalan Pronggol dan Buyut, Kecamatan Lemahwungkuk, kini dalam kondisi rusak. Banyak pengendara motor terjatuh di lubang jalan rusak tersebut. Karena belum ada perbaikan dari pemerintah, warga akhirnya iuran untuk melakukan perbaikan. Hal itu dibenarkan Camat Lemahwungkuk, Drs M Kusni. Dia mengatakan telah mengumpulkan lurah dan ketua RW. Hasilnya, mereka sepakat untuk iuran demi memiliki jalan yang tidak berlubang. Kusni mengatakan, sebagai pemegang kebijakan di Kecamatan Lemahwungkuk, dia banyak menerima keluhan dari warga dan aparat tingkat RW. Jalan Pronggol hingga Jl Buyut mengalami kerusakan pada beberapa bagian. Hal ini menyebabkan sering terjadi kecelakaan bagi pengendara yang melintas. “Saya kumpulkan lurah hngga RW untuk membahas solusi jalan rusak,” ujarnya kepada Radar. Diputuskan, camat mengajukan surat permohonan perbaikan kepada DPUPESDM Kota Cirebon. Namun, perbaikan akan dilakukan menunggu dana anggaran belanja tambahan (ABT) turun pada sekitar Oktober 2013 nanti. Mengingat jangka waktu yang lama, Kusni mengusulkan agar warga dan pengusaha di Kecamatan Lemahwungkuk iuran memperbaiki jalan rusak tersebut. “Mereka sepakat. Kami kumpulkan dana secara swadaya dan lakukan perbaikan jalan,” terang Kusni. Minggu (14/4) kemarin, panitia perbaikan jalan mulai melakukan perbaikan. Hingga Senin (15/4) perbaikan masih dilakukan. “Jalan berlubang ditambal dan di aspal hotmix,” ujar Kusni. Dikatakan, perbaikan jalan Pronggol dan Buyut itu hasil kerja sama beberapa RW. Di antaranya RW 01, RW 03, RW 15 dan RW 16 Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk. Wakil Ketua Panitia perbaikan jalan yang juga Ketua RW 01 Kelurahan Pegambiran, Didi Junaidi, mengatakan, hasil rapat yang diinisiasi Camat Lemahwungkuk itu diwujudkan dengan iuran yang dikumpulkan. Meskipun terkumpul tidak sesuai target, namun, jumlahnya cukup untuk memperbaiki beberapa ruas jalan yang rusak di Jl Pronggol dan Jl Buyut. “Seminggu sebelum pilwalkot kemarin, jalan itu sudah diperbaiki. Kurang dari satu bulan sudah rusak lagi,” ungkapnya. Diterangkan, jalan rusak kembali karena drainase samping jalan yang selalu mengeluarkan air dari limbah warga. Lambat laun, air tersebut berkumpul di badan jalan dan membuat jalan rusak. “Warga mau pindah dan aliran drainase dialihkan menjauh dari jalan raya,” beber Didi Junaidi. Dana iuran warga dan pengusaha yang terkumpul dimaksimalkan. Bahan-bahan hingga alat perbaikan seluruhnya menyewa. Atas perbaikan ini, Didi mewakili warga menyampaikan terima kasih kepada camat, lurah, pengusaha dan seluruh elemen masyarakat. (ysf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: