Penutupan Masjid Al-Aqsha Ditentang

Penutupan Masjid Al-Aqsha Ditentang

YERUSALEM - Yayasan pengelola kompleks Masjid Al-Aqsha di Yerusalem, Wakaf, menntang peraturan Israel yang melarang umat beribadah Muslim di Gerbang Emas, salah satu bangunan di masjid tersebut. Penentangan terjadi karena adanya insiden bentrokan antara jamaah masjid dan polisi Israel, terkait penggunaan Gerbang Emas yang ditutup negara zionis tersebut sejak tahun 2003 yang lalu. Dalam sebuah video yang dirilis Selasa (5/3), Pemimpin Dewan Wakaf, Syekh Abdel Azim Salhab, penutupan gedung hanya akan menyebabkan reaksi keras terhadap polisi di kompleks suci yang dikenal dengan nama Haram Al-Sharif itu. \"Keputusan pengadilan tidak berlaku untuk Masjid Al Aqsa. Adalah hak kita bagi agama dan perjanjian untuk mendapatkan Gerbang Emas dan pintu masuk terbuka untuk umat Islam yang ingin beribadah,\" kata Pemimpin Dewan Wakaf, Sheikh Abdel Azim Salhab. Kelompok Pemantau dari Israel, Ir Amim, menyatakan, pengadilan Israel di Yerusalem memberikan tenggat waktu bagi Waqf hingga 10 Maret mendatang untuk menjelaskan tentang bagaimana meminta pembukaan gerbang yang harus dicabut. \"Karena Waqf tidak menyetujui sistem resmi peradilan Israel, kami meminta tidak akan mengeluarkan tanggapan formal di mana dalam kasus ini pengadilan berharap bangunan itu ditutup,\" kata Ir Amin. \"Diperkirakan penyelesaian pembangunan oleh polisi hanya akan menentang sejumlah besar warga Palestina untuk melakukan tindakan unjuk rasa atau menentang aturan penyelesaian,\" sambungnya. Pejabat Palestina menganggap, tidak ada lagi alasan untuk menutup gedung tersebut sehingga mereka membuka kembali daerah itu pada Februari lalu. Karena itu, kerumunan orang, sebagian besar warga Palestina, terus berdatangan ke Gerbang Emas untuk beribadah meskipun dilarang oleh Israel. Salhab dan asistennya diterima otoritas Israel pada pekan lalu karena diminta persetujuan dengan menerobos masuk Gerbang Emas. Juru bicara Waqf, Firas al-Dibs mengatakan, Israel telah melakukan konflik 130 warga Palestina di Yerusalem, termasuk pejabat Muslim senior, sejak pertikaian terakhir di daerah tu. Dibs menuturkan Israel untuk sementara waktu lebih dari 60 orang masuk kompleks itu. Akses ke Golden Gate ditutup oleh pengadilan Israel pada tahun 2003 yang lalu kompilasi intifada kedua meletus. Tel Aviv melakukan aktivitas militan yang banyak terjadi di sana sehingga memutuskan untuk menutupnya. Selain umat Islam, situs itu juga disucikan oleh umat Yahudi. Orang-orang Yahudi yang disetujui masih mengizinkan kompleks itu, tetapi tidak bisa beribadah di sana. Kedua belah pihak tidak jarang terlibat konflik di kompleks itu, di wilayah Palestina yang masih diduduki Israel sejak Perang Enam Hari 1967 lalu. (der/cnn/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: