Arsitektur Masjid Agung Kanoman Masih Terpelihara Hingga Kini

Arsitektur Masjid Agung Kanoman Masih Terpelihara Hingga Kini

CIREBON-Selain Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang berada di lingkungan Keraton Kasepuhan, ada satu lagi masjid yang berada di lingkungan Keraton Kanoman, yakni Masjid Agung Keraton Kanoman. Keberadaannya juga tak lepas dari perjalanan panjang penyebaran Islam di Jawa Barat. Menurut Pangeran Raja Mochammad Patih Qadiran dari Kesultanan Keraton Kanoman, Masjid Keraton Kanoman  pernah menjadi salah satu pusat kegiatan penyebaran Islam di wilayah Jawa Barat. Dan para jamaah berdatangan dari berbagai pelosok Cirebon, bahkan dari Pulau Jawa. Lokasi masjid tepat disebelah barat Alun-alun Keraton Kanoman, mempunyai makna yang mendalam dari berbagai aspek. “Masjid ini sangat kuat sejarahnya. Saksi penyebaran ajaran Islam, kebudayaan, kesenian, makanan, tradisi, hingga arsitektur bangunan,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Patih Qadiran menyebutkan, arsitektur masjid bernuansa putih dengan pilar dicat hijau dan kuning. Masih mencirikan nuansa masjid tempo dulu. Masjid dibangun pada Tahun1930 Masehi oleh Sultan Raja Zulkarnain bersama Sultan Anom Raja Nurbuat. Terdapat ornamen Tiongkok menempel di dinding berupa keramik dan mangkok kecil. Pada Bulan Mulud dalam kalender Jawa atau pada Bulan Rabiul Awal dalam kalender Islam, banyak wisatawan dari berbagai daerah turut hadir dalam tradisi panjang jimat. Tradisi yang berlangsung turun menurun yang diwariskan oleh Syech Syarif Hidayatullah itu guna menghormati dan merayakan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW. Disebutkannya, di dalam masjid tersebut menyiratkan nilai sejarah yang tinggi. Dari bangunan, masjid memiliki simbol yang penuh makna. Dindingnya terbuat dari bata merah, lantainya dari ubin abu-abu. Bagia puncaknya ditutup dengan mustaka dan ada empat pilar kayu jati bulat yang masih asli dipertahankan hingga sekarang. Masjid ini, lanjutnya telah mengalami pemugaran, karena kebutuhan untuk menampung para jamaah. Seperti penambahan kanopi  yang ada di bagian depan halaman masjid. \"Pemugaran ini sama sekali tidak merubah arsitektur masjid. Kita masih jaga kelestariannya,\" tandasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: