Setelah Belajar dari GBK, Wawali Tinjau Lapangan, Pemkot Cirebon Serius Tata Stadion Utama Bima

Setelah Belajar dari GBK, Wawali Tinjau Lapangan, Pemkot Cirebon Serius Tata Stadion Utama Bima

CIREBON-Pemkot Cirebon terus mematangkan rencana pengelolaan Kawasan Stadion Bima (KSB). Setelah Rabu lalu (6/3) studi banding ke Gelora Bung Karno (GBK), Jumat pagi (8/3), turun langsung mengecek KSB. Banyak hal yang harus dibenahi. Turun langsung mengecek KSB ini dipimpin Wakil Walikota Cirebon Eti Herawati. Wakil walikota tampak didampingi para pejabat yang sebelumnya juga ikut studi banding ke GBK. Yakni Sekda Asep Deddi, Asda Yoyon Indrayana, Kadis LH Abdullah Syukur, Kepala BP4D Arif Kurniawan, Kepala DKIS Iing Daiman dan pejabat Pemkot Cirebon lainnya. Eti mengatakan peninjauan ini bertujuan mengetahui secara langsung dan detail kondisi di lapangan. Satu per satu didata. Misalnya soal akses jalan untuk keluar-masuk kendaraan dan pengunjung. Umumnya, kata Eti, sudah baik. Tinggal ada beberapa perbaikan. “Kemudian perlu dibangun juga gapura di pintu masuk lainnya. Seperti pintu masuk dari arah by pass,” katanya. Beralih ke sarana dan prasarana yang sudah ada, stadion berikut fasilitasnya dan lapangan sepakbola di dalamnya, Eti mengatakan perlu renovasi. Agar nanti bisa digunakan untuk menggelar pertandingan nasional maupun internasional. Bahkan dirinya menginginkan Stadion Bima sebagai basecamp kesebelasan Kota Cirebon atau dari luar daerah. Selain itu, fasilitas olahraga lainnya akan dibenahi, termasuk jogging track, jalur bersepeda, tempat berkumpul masyarakat untuk senam dan kegiatan lainnya. Semua harus terintegrasi dengan konsep KSB. “PKL pun akan menjadi perhatian, karena masih banyak bangunan semi permanen yang digunakan untuk berjualan. Kita akan benahi,” ujarnya. Eti sengaja bersepeda dalam peninjauan ini. Agar bisa secara langsung berkomunikasi dengan warga sekitar dan PKL di sekitar KSB. Di beberapa titik dia berhenti untuk mengecek patok beton batas wilayah Pemkot Cirebon. Pengecekan patok beton ini menurutnya wajib dilakukan untuk mengetahui batas-batas KSB dengan wilayah Kabupaten Cirebon. Agar nanti saat proses revitalisasi dan pembangunan tidak terjadi permasalahan perbatasan. “Kami berharap dukungan dari semua pihak demi terwujudnya KSB yang akan menjadi ikon kompleks olahraga, wisata keluarga dan perdagangan terpadu dan terbesar di Wilayah III Cirebon,” tandasnya. Sebelumnya, Rabu (6/3), Eti dan rombongan belajar langsung ke pengelola GBK. Eti ingin memetik ilmu sebanyak mungkin dari pengelola GBK. “Kita ingin bikin perubahan di Stadion Bima. Makanya belajar ke sini (GBK, red),” ujarnya. Dijelaskan, pengelolaan GBK ditugaskan kepada Badan Layanan Umum  (BLU). BLU sendiri merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di lingkungan pemda. Tujuannya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang atau jasa. Dalam pelayanannya tanpa mengutamakan keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Untuk itu, lanjut Eti, bila hibah sudah diterima, pihaknya segera membentuk BLU untuk mengelola Stadion Bima. Pihaknya telah mempelajari secara detail pengelolaan BLU GBK. Secara administratif maupun teknis. Sehingga ketika Stadion Bima diserahkan ke Pemkot Cirebon, BLU Stadion Bima siap mengelolanya secara profesional. “Studi banding ini adalah bukti keseriusan kita. Stadion Bima harus dikelola profesional. Maka seperti GBK, kita akan membuat BLU,” tegasnya. Dikatakan, Stadion Utama Bima bukan saja menjadi kebangaan masyarakat Kota Cirebon, tapi masyarakat sewilayah III Cirebon. Karena itu, pengelolaannya ke depan harus profesional. Dia mengatakan Stadion Utama Bima akan menjadi aset yang lebih bermanfaat untuk masyarakat dan menyumbang pendapatan asli daerah (PAD). “Selain membentuk BLU, kami juga akan menyiapkan road map pengembangan selanjutnya. Ini sebagai bentuk persiapan seperti yang disyaratkan Kemenkeu. Selain itu akan mempersiapkan regulasi atau aturan pengelolaan Stadion Bima. Pengeloaan secara tepat diharapkan akan menambah PAD serta berimbas kepada kesejahteraan masyarakat Kota Cirebon,” pungkasnya. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: