Dua Pengembala Ternak Tewas Tersambar Petir di Desa Sinarancang

Dua Pengembala Ternak Tewas Tersambar Petir di Desa Sinarancang

CIREBON-Hujan turun dengan deras merata di Cirebon, Senin (11/3). Di Blok Gengong, Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, beberapa petani dan warga penggembala ternak tampak melangkah pulang sekitar pukul 15.00. Hujan lebat itu disusul dengan suara gemuruh keras dari langit dan kilatan cahaya. Beberapa orang yang saat itu hendak melangkah pulang sambil menggiring ternak kerbau, langsung panik dan reflek tiarap sambil memegang kepala. Sesaat kemudian, setelah suara gemuruh itu hilang, dua penggembala ternak tumbang dan membuat situasi panik. Terlebih keduanya sudah tak bergerak. Mereka adalah Kaswari (17) dan Amirudin (17). Warga tambah panik karena satu penggembala mengalami luka bakar cukup serius dari bagian kepala hingga bagian badan. Beberapa kali dibangunkan tetap tak merespons. Warga pun beramai-ramai mengangkat tubuh keduanya ke rumah masing-masing. Belakangan, keduanya ternyata meninggal dunia. Kuwu (Kepala Desa) Sinarancang Subandi, mengatakan saat itu kedua korban bersama 8 rekannya menggembala ternak. Hal tersebut merupakan rutinitas yang sehari-hari dilakukan sepulang sekolah. “Korban Amir itu kan masih sekolah. Sekolahnya di Gemulung tingkat SMA. Kalau yang Kaswari itu tidak sekolah. Siang itu sampai sore setiap hari menggembala ternak di areal sawah. Warga kami lumayan banyak yang punya ternak kerbau,” ujarnya kepada Radar Cirebon. Diterangkannya, kondisi korban usai sambaran petir tersebut, terutama korban Amir, terdapat luka gosong di bagian kepala, badan, dan pinggang. Sementara Kaswari tidak terdapat luka. “Rencananya besok (hari ini, red) mau dimakamkan di TPU Sinarancang. Dimakamkan di satu TPU. Mungkin berdampingan atau tidak, lihat kondisi lahannya. Ini juga sambil menunggu beberapa anggota keluarga korban yang saat ini dalam perjalanan dari Jakarta,” jelas kuwu. Dijelaskan Subandi, jarak lokasi kejadian dengan kandang kerbau milik warga sekitar seratus meter. Kejadian tersebut terjadi saat kedua korban dan beberapa rekan penggembala ternak lainnya berencana pulang sambil menggiring kerbau. “Insiden seperti ini jarang terjadi. Warga juga kaget. Apalagi yang meninggal sampai dua orang. Kami turut berbela sungkawa. Mudah-mudahan diterima amal ibadahnya,” jelasnya. Sementara Kapolsek Mundu AKP Iwan Gunawan mengatakan pihak keluarga sempat membawa kedua korban ke RS Putera Bahagia untuk diperiksa tim medis. Namun hasil pemeriksaan menunjukkan jika saat keduanya dibawa ke rumah sakit sudah dalam kondisi meninggal dunia. “Sempat dievakuasi ke rumah sakit untuk meyakinkan. Tapi kondisinya sudah meninggal dunia, akhirnya dibawa pulang kembali. Imbauan dari kami agar masyarakat senantiasa hati-hati dan waspada. Terlebih saat ini cuaca sedang musim hujan,” pesan kapolsek. (dri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: