Pasar Tegalgubug Masih Becek dan Kumuh, Pemdes Sebut Renovasi Dilakukan Secara Bertahap

Pasar Tegalgubug Masih Becek dan Kumuh, Pemdes Sebut Renovasi Dilakukan Secara Bertahap

CIREBON-Pemerintah desa bertekad akan melakukan perbaikan Pasar Tegalgubug secara bertahap. Hal itu dikatakan Sekretaris Desa Tegalgubug Didi Sarudi menyikapi kondisi pasar yang becek dan kumuh setelah diguyur hujan. Dikatakan Didi, bantuan provinsi kepada pemerintah desa selama dua tahun, telah dialokasikan untuk perbaikan beberapa ruas jalan di pasar sandang yang disebut-sebut sebagai  terbesar se-Asia Tenggara tersebut. “Kalau pun dari kami pemerintah desa, untuk bantuan provinsi kita alokasikan setiap tahun untuk pengaspalan pasar. Sudah dilakukan dua tahun. Cuma dua tahun ini kita baru dapat sebelah timur dan jalur yang tengah sampai belakang,” jelasnya. Bantuan provinsi yang diterima pemdes tahun berikutnya, lanjut Didi, akan digunakan untuk pembuatan atau perbaikan saluran air, di sebelah barat pasar. Pihaknya menegaskan, akan selalu berupaya melakukan penataan guna kepentingan besama. Namun, mengenai revitalisasi atau pembenahan memerlukan anggaran. “Ya, sebaiknya tetap penataan akan terus kita tingkatkan agar pedagang merasa nyaman. Cuma ketika berbicara masalah pembangunan, berbicara masalah budget (anggaran, red). Kecuali budgetnya kita alokasikan ke arah situ (pembangunan pasar, red) semua. Sedangkan permasalah demikian banyak dan kita tangani setiap tahunnya secara bergiliran,” paparnya. Yang terlebih dahulu dilaksanakan, kata Didi, adalah pembangunan infratukstur yang paling banyak dibutuhkan.  Adapun saat ini terlihat becek dan kumuh, menurut Didi, karena belum tersentuh perbaikan. “Jalan utama sebelah timur terus akan kita benahi. Yang prioritas terlebih dahulu. Drainasenya juga. Kalau pun sekarang terlihat becek, karena itu belum tersentuh. Karena perbaikan dilakukan bergiliran,” jelasnya. Sementara itu, salah satu pengunjung Pasar Tegalgubug, Adhi (38), begitu menyayangkan besarnya potensi perputaran ekonomi yang tidak didukung dengan adanya fasilitas yang memadai. Menurut Adhi, permasalahan infratukstur seperti ruas jalan, seharusnya dapat segera ditangani tanpa harus menunggu bantuan sana-sini. “Tergantung regulasi dan peran serta pengelola pasar untuk sungguh-sungguh dan serius menata pasar. Mubazir kalau pasar sandang terbesar tidak dikelola dengan baik. Seperti halnya saya sebagai pengunjung, tentu tidak dibuat nyaman dengan kondisi seperti ini,” jelasnya. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: