BUMN Bangkitkan Gotong Royong

BUMN Bangkitkan Gotong Royong

CIAMIS–Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama perusahaan kelolaan, terus berkomitmen dalam memberdayakan masyarakat. Salah satunya melatih masyarakat di Kabupaten Ciamis membudidayakan lele sekaligus menghidupkan kembali semangat gotong royong melalui program padat karya tunai. Kegiatan tersebut juga merupakan bagian dari program menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kementerian BUMN pada bulan April 2019. Rangkaian ulang tahun bertema One Nation One Vision One Family to Excellence itu, memiliki makna BUMN senantiasa memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya untuk negeri, menjadi agent of development dan terus mendorong menjadikan perusahaan BUMN sebagai pemain dunia. Beberapa perusahaan negara yang mendunia antara lain Garuda Indonesia, Freeport dan Inalum. Di Tasikmalaya dan Ciamis Jawa Barat, selain melaksanakan program pemberdayaan, BUMN bersama beberapa perusahan milik negara yakni Bank Mandiri, Bulog dan PTPN, juga menggelar aktivasi LinkAja. Di mana, masyarakat yang men-download aplikasi LinkAja di Android dan IOS dan dapat membeli paket pangan murah senilai Rp10 ribu per paket. Aktivasi itu dilakukan di markas Brigade Infanteri (Brigif) Riders 13/Galuh Kostrad Tasikmalaya dan Lapangan Lokasana Ciamis. Jumlah paketnya mencapai 5.000. Paket pangan tersebut berisi kebutuhan bahan pokok mulai dari beras, minyak goreng, gula, garam dan sarden. Semuanya merupakan produk yang diproduksi BUMN. Koordinator Tim Komunikasi HUT BUMN yang juga Ketua Umum Forum Humas BUMN Rohan Hafas menjelaskan, rangkaian program tersebut merupakan salah satu kerja nyata BUMN untuk negeri. “Kami ingin selalu hadir bagi seluruh masyarakat, baik melalui pengembangan skala bisnis maupun aktivitas-aktivitas sosial yang bertujuan mengedukasi dan meningkatkan kesejahteraan,” tuturnya. Dalam program padat karya tunai, kata dia, BUMN mengajak masyarakat di Kabupaten Ciamis untuk membudidayakan lele dengan sistem budidaya modern, yakni Bioflok. Sistem tersebut dapat menghemat penggunaan pakan. Sebab, hanya memerlukan 0,8 kilogram pakan saja, untuk menghasilkan 1 kilogram lele. \"Lele sendiri merupakan salah satu primadona perikanan budidaya yang memiliki permintaan tinggi di level domestik dan luar negeri. Pangsa ekspor utamanya adalah ke wilayah Timur Tengah,\" terangnya. Padat karya tunai sendiri, lanjut Rohan, merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa. Khususnya yang kurang mampu dan marginal. Program ini bersifat produktif dengan mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja dan teknologi lokal untuk menambah pendapatan, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. \"Pada rangkaian program ulang tahun BUMN, Padat Karya Tunai akan dilaksanakan di 45 lokasi di berbagai wilayah Indonesia. dari Aceh hingga Papua,\" ucapnya. Sekretaris BUMDes Hanjuang Desa Handapherang Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis Taufan Nugraha mengaku bersyukur adanya program Padat Karya Tunai di wilayahnya. Selain bisa mendongkrak kemandirian masyarakat, juga dapat meningkatkan produktivitas warga melalui pembinaan sumber daya manusia di wilayah tersebut. (igi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: