Pengguna Whats App Ramai-ramai Mengaku Kena Hack

Pengguna Whats App Ramai-ramai Mengaku Kena Hack

CIREBON-Sejumlah tokoh masyarakat melaporkan akun Whats App (WA) mereka diretas. Peretasan ini cukup meresahkan. Sehingga beberapa diantara mereka nyaris memutuskan untuk mengganti nomer telepon selularnya. “Tolong nomor saya di-hack sama orang lain. Jangan percaya! Mungkin harus ganti nomor, punten,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Jaja Sulaeman membagikan pesan instan di salah satu WA group. Rupanya kemalangan, tak berhenti di situ. Beberapa anggota grup juga melaporkan keluhan serupa. “Assalamualaikum.. Bapak, ibu mohon bantuannya. Barangkali ada WA yang mengatasnamakan saya, meminta sesuatu, abaikan saja. Itu penipuan. Syukron.” Keluhan serupa, setidaknya terjadi pada lima pengguna WA di grup tersebut. Bahkan di Grup Masyarakat Peduli Bencana, Lurah Argasunya, Kota Cirebon Dudung Abdul Barry, harus dikeluarkan. Karena nomer teleponnya juga diretas. “Mohon izin konfirmasi bagi seluruh anggota grup. Nomor WA lurah Argasunya sekarang sedang di-hack oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab. Saya sudah konfirmasi kepada staf beliau. Demi kenyamanan dna kleamanan bersama, tanpa mengurangi rasa hormat. Saya delete nomor beliau.” Tulisnya. Dari penelusuran Radar Cirebon, rupanya hacker bekerja dengan menyebarkan pesan siaran berbunyi; Saya menawarkan paket internet 100 GB untuk semua provider seharga 100 rb dengan jaminan jaringan lebih cepat dan anti lemot,dan bisa di bayar pada bulan berikutnya setelah paket internet aktif di HP anda,harga ini adalah harga promo hanya 100 ribu untuk paket quota internet 100 Gb jika berminat silahkan kirim no wa/Hp untuk di aktifkan sekarang. Stok terbatas. Beberapa orang yang mengaku terkena hack mengaku merespons pesan itu. Kemudian mendapatkan balasan; Jika ada telpon dari no pusat jaringan harap di angkat lalu dicatat kode pengaktifannya,dan kirim ke saya agar lgsg di aktifkan paket internet 100Gb, dengan jaringan lebih cepat dan anti lemot. Di tahap berikutnya, setelah mendapatkan telepon dari nomor yang dimaksud pusat jaringan, korban diminta menyebutkan nomor verifikasi yang dimaksud. Setelah mendapatkan nomor ini, akun WhatsApp pengguna pun sukses diretas dan digunakan untuk menyebarkan pesan berupa permintaan uang, bantuan dan sejenisnya. Pesan berantai berupa penawaran pake internet 100 GB itu pernah menyebar sejak tahun lalu. Situs turnbackhoax.id juga mencantumkan bahwa pesan itu hoax. Selain itu, untuk menangkal hal seperti ini, pengguna bisa mengaktifkan fitur dua langkah verifikasi atau two-step verification. Jika fitur ini diaktifkan, WhatsApp akan meminta kode verifikasi bila pengguna berusaha login dari perangkat lain. (yud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: