Tekan Angka Kecelakaan, Polres Kuningan Razia Kendaraan di Dua Lokasi

Tekan Angka Kecelakaan, Polres Kuningan Razia Kendaraan di Dua Lokasi

KUNINGAN-Berbagai cara dilakukan jajaran Satlantas Polres Kuningan untuk menekan angka kecelakaan di jalan, salah satunya dengan menggelar razia lalu lintas (lalin). Bahkan, kegiatan razia digelar di dua lokasi sekaligus dengan waktu yang berbeda. Yang pertama razia lalu lintas digelar di jalan raya depan Taman Cirendang, dilanjut razia kedua di jalan raya depan SPBU Bandorasa. Razia mengerahkan sejumlah petugas Polantas dan Dishub yang berjejer menghadang setiap kendaraan baik roda dua maupun empat yang melintas. Satu persatu kendaraan diberhentikan petugas sekaligus meminta pengendaranya menunjukkan kelengkapan surat-surat sambil memeriksa kondisi kendaraannya. Beberapa yang diketahui melanggar seperti belum membayar pajak, tidak membawa SIM, tidak mengenakan helm SNI atau kendaraan tidak dilengkapi kaca spion langsung ditindak petugas dengan memberikan sanksi tilang. Bagi kendaraan yang tidak dilengkapi STNK dan menggunakan knalpot bising, untuk sementara diamankan petugas sambil meminta pemiliknya untuk melengkapi dan menggantinya dengan yang standar. \"Setelah pemiliknya bisa menunjukkan STNK dan mengganti knalpot dengan yang standar, maka kendaraan tersebut baru kami keluarkan,\" kata Kasat Lantas Polres Kuningan AKP M Duhri kepada Radar Kuningan di sela-sela giat razia. Menurut Duhri, penggunaan knalpot bising merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan. Pasalnya, ada kecenderungan para pengendara motor dengan knalpot bising memicu keinginan melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. \"Salah satu tujuan kegiatan razia ini adalah untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas yang ternyata sebagian besar korbannya adalah mereka yang masih berstatus pelajar. Di mana penyebab utama kecelakaan lalu lintas bisa dipastikan karena diawali dari pelanggaran tata tertib lalu lintas, seperti penggunaan knalpot bising, belum punya SIM hingga penggunaan kelengkapan kendaraan yang tidak standar,\" ungkapnya. Oleh karena itu, Duhri mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu mengganti kelengkapan kendaraan seperti knalpot ataupun velg dengan yang racing atau modifikasi yang belum terjamin keamanannya. Kepada para orang tua, Duhri meminta untuk tidak memberi kebebasan kepada anaknya yang belum punya SIM untuk mengendarai kendaraan karena sangat membahayakan. \"Saya juga mengimbau kepada para pelajar untuk tidak mengompreng atau menumpang kendaraan bak terbuka saat pulang sekolah atau perjalanan jauh. Semoga kejadian tewasnya salah satu pelajar SMP kemarin menjadi pelajaran untuk semua dan kejadian tersebut tidak terulang,\" pungkas Duhri. (fik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: