Efek Tol Cipali, Warung di Jalur Pantura Indramayu Gulung Tikar

Efek Tol Cipali, Warung di Jalur Pantura Indramayu Gulung Tikar

INDRAMAYU-Semenjak dibukanya Tol Cipali pada tahun 2015, membawa dampak kurang menyenangkan bagi pelaku usaha kuliner di jalur pantura.  Pasalnya, pelaku usaha kuliner ataupun oleh-oleh mengalami penurunan omzet yang drastis. Bahkan, ada yang bangrut sehingga menutup tempat usahanya. Salah satu pemilik warung di Jalur Pantura, Jupri (42) mengatakan, dirinya sudah lebih dari 5 tahun membuka warung di Jalan Pantura Jatibarang. Diakui Jupri, semenjak dibukanya Tol Cipali omzetnya mengalami penurunan yang sangat drastis hingga 60 persen di bandingkan sebelum adanya Tol Cipali. Hal itu, kata Jupri, karena kendaraan luar daerah yang melintas sangat berkurang, semenjak adanya Tol Cipali. “Dulu sebelum ada Tol Cipali banyak kendaraan roda empat yang melakukan perjalanan jauh mampir untuk makan dan istirahat, sekarang hanya beberapa saja, dan paling pemotor juga yang mampir jarang,” keluhnya. Senada diungkapkan pengusaha rumah makan lainnya, Hamdan (52). Menurutnya, dampak Tol Cipali sangat dirasakan para pengusaha kuliner di Wilayah Pantura Indramayu. Kondisi itu, kata Hamdan, sangat dirasakan dirinya yang sebelumnya pernah bergelut di usaha kuliner di pantura. Hamdan akhirnya, lebih memilih membuka usaha kulinernya ketempat lain, yang masuk ke Jatibarang. “Usaha kuliner di pantura sudah tidak menjanjikan omzet yang seperti sebelumnya, bahkan ada rumah makan yang besar dan tutup karena sepinya pengunjung,” ujarnya. Menurutnya, rumah makan yang masih bertahan dan masih ramai, karena letaknya di tengah-tengah antara Jalan Pantura dan jalan kabupaten. “Kalau hanya dilintasi Jalan Pantura saja, ya pastikan sepi pengunjung, lebih parah tutup, karena banyak teman-teman yang sekarang pada tutup,” tuturnya. Sementara, Anggota Satpol PP Kecamatan Jatibarang Masjidin mengatakan, meski pihaknya tidak memiliki data sebarapa banyak pedagang usaha kuliner dan oleh-oleh di Jalan Pantura, namun ia dapat memastikan jumlahnya berkurang dibandingkan sebelum adanya Tol Cipali. “Kalau jumlah tidak tahu pastinya, tapi yang jelas dapat dilihat dari kasat mata saja, ada pengurangan,” tuturnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: