Imelda Wahyuni asal Pondok Pesantren Al-Ishlah Indramayu Ikuti Program Kennedy-Lugar YES ke AS

Imelda Wahyuni asal Pondok Pesantren Al-Ishlah Indramayu Ikuti Program Kennedy-Lugar YES ke AS

Terpilih sebagai peserta program pertukaran pelajar di Amerika Serikat, merupakan dambaan banyak pelajar di Indonesia, karena berbagai kemajuan di Amerika Serikat menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelajar. Desa Tugu Lor Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu patut berbangga pada Imelda Wahyuni. Pasalnya, siswi Pondok Pesantren Al-Ishlah Tajug Indramayu terpilih, dari seluruh Indonesia yang mendaftar ada 10.080, tapi hanya dipilih 80 siswa untuk mengikuti program beasiswa dari Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (YES) di Amerika Serikat. \"Perasaan saya seneng banget, karena dari sekian banyak pelajar yang mendaftar, saya terpilih. Ini membuktikan bahwasannya putri daerah juga bisa berprestasi,\" ungkap Imelda, putri pertama dari pasangan Sakim dan Umaenah. Dihubungi radarcirebon.com, Imelda menceritakan telah tujuh bulan tinggal di California dan bersekolah di Golden West High School. \"Saya mengikuti program pertukaran pelajar Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (YES) selama sebelas bulan,\" katanya. Youth Exchange and Study (YES), lanjut Imelda, merupakan program beasiswa pertukaran pelajar usia 15-17 tahun dari negara-negara Asia, dan memiliki penduduk mayoritas Islam termasuk Indonesia. \"Saya tinggal bersama keluarga Plank, sebagai keluarga angkat, yang biasa disebut Host Family di Visalia, sebuah kota yang terletak di Lembah San Joaquin,\" ungkapnya. Menurut Imelda, Visalia merupakan pusat pertanian terbesar di dunia, Central Valley. Jarak tempuh kurang lebih 4 jam dari ibukota California Sacramento. \"Visalia kota yang unik, perkebunan jeruk di tengah kota dan saya mencium aroma harum setiap kali pohon jeruk itu berbunga,\" katanya, Kamis (21 Maret 2019). Bersekolah di Amerika Serikat itu seru, imbuh Imelda, hanya 6 mata pelajaran. \"Menggunakan sistem online class. Setiap materi dan tugas dimasukkan dalam website resmi guru setiap mata pelajaran. Kami menyebutnya Google Class Room,\" ujarnya. Meski tidak berangkat sekolah, tutur Imelda, kita masih dapat mengerjakan tugas-tugas lainnya. \"Saya sendiri disini memiliki 6 mata pelajaran. Paduan suara, dance, sejarah, biologi, pertanian dan bahasa Inggris. Siswa-siswa disini berlomba untuk berinovasi dalam bidang pertanian.\" Visalia, kota tempat tinggal Imelda, didominasi imigran asal Meksiko. \"Saya tidak hanya belajar budaya Amerika Serikat tapi juga belajar budaya Meksiko. Saya belajar bahasa Spanyol, karena teman-teman di sekolah mengajariku bahasa Meksiko, Spanyol.\" Sebagaimana diceritakan Imelda, program bernama The Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (YES) Program ini, memberikan kepada siswa sekolah menengah atas (SMA) yang berasal dari negara-negara muslim, termasuk Indonesia. Program Kennedy-Lugar YES ini disponsori oleh Kementerian Luar Negeri AS untuk pelajar-pelajar dari negara-negara dengan populasi Muslim yang signifikan, seperti Indonesia, Malaysia, India, Turki, Mesir dan Afrika Selatan. Dalam laman resminya, Kedutaan Besar dan Konsulat Amerika Serikat di Indonesia , Pertukaran Pemuda dan Studi (YES) Program didirikan pada bulan Oktober 2002 untuk memberikan beasiswa kepada siswa sekolah menengah (15-17 tahun) dari negara-negara dengan populasi Muslim yang signifikan, termasuk Indonesia, untuk menghabiskan sampai dengan satu tahun pendidikan akademik di Amerika Serikat. Siswa YES tinggal dengan keluarga angkat, mengikuti sekolah tinggi, terlibat dalam kegiatan sambil belajar tentang Amerika, memperoleh keterampilan kepemimpinan, dan membantu mendidik Amerika tentang negara dan budaya mereka. Pada tahun 2007, YES Abroad didirikan untuk memberikan pengalaman serupa untuk siswa AS (15-18 tahun) ke negara-negara yang dipilih YES. Yayasan Bina Antarbudaya, bersama dengan Kedutaan Besar AS di Jakarta, mengelola program YES di Indonesia. \"Program ini, program pertukaran budaya. Saya sebagai siswa pertukaran pelajar belajar tentang budaya, sosial, dan kehidupan warga lokal. Keluarga angkat, teman-teman di sekolah, lingkungan sekitar dimana saya bertempat tinggal, juga belajar budaya tentang Indonesia,\" kata Imelda, anak pertama dari tiga bersaudara, Jumat (29 Maret 2019). Tahun 2019, Kedutaan Besar dan Konsulat Amerika Serikat di Indonesia kembali menawarkan program beasiswa The Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (YES) Program  bagi pelajar SMA di Jakarta. Program ini telah diadakan di Indonesia selama 16 tahun dan menjadi salah satu upaya Amerika Serikat membangun hubungan kerja sama bilateral dengan Indonesia. Melalui program ini, generasi muda kedua negara dapat mengerti dan mengenal lebih dalam budaya masing-masing. Asisten Atase Bidang Kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Emily G Abraham, Kamis (28 Maret 2019) di Jakarta, mengatakan, minat anak muda Indonesia belajar di Amerika Serikat cukup tinggi. Setiap tahun, program beasiswa The Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study (YES) Program  menerima ribuan pendaftar. Kuota untuk Indonesia sebanyak 80 siswa. (*)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: