800 Polis Baru untuk Nelayan 4 Desa
CIREBON - Malang tak dapat ditolak. Juga tidak bisa diduga. Sami Sukaesih tindak pernah menyangka. Kecelakaan kerja yang menimpa ayahnya, bisa mengakibatkan meninggal dunia. Diceritakan Sami, ayahnya tertusuk jarum saat membetulkan jaring. Rupanya luka yang ditimbulkan berkembang menjadi infeksi tetanus. Warji ayah Sami, kemudian menghembuskan napas terakhirnya di RS Tiar Medika. Sami pun dihadirkan di acara Sambang Masyarakat Dit Polairud Polda Jabar. Ia menerima klaim asuransi nelayan senilai Rp 10 juta. Atas kecelakaan kerja yang menimpa ayahnya. Buang Irawan, nelayan Desa Ender juga telah mencairkan dua kali klaim asuransi nelayan untuk kecelakaan kerja. Ia yang membantu pengurusan klaim dua rekannya, mengaku tidak kesulitan. Pengurusan untuk klaim asuransi terbilang mudah. “Saya sudah dua kali (klaim). Alhamdulilah nggak ada kesulitan,” katanya. Ia berharap, program ini dapat terus dikembangkan. Mengingat manfaatnya begitu dirasakan nelayan. Juga oleh keluarganya. Misnen, perwakilan Kelompok Nelayan Gelombang Selar menyebutkan, sebelum adanya inisiatif Cirebon Power dan Polairud untuk memberikan asuransi nelayan gratis, nelayan tidak memiliki jaminan asuransi dari manapun. “Kami sangat berterima kasih kepada Cirebon Power dan Polairud Polda Jabar. Karena asuransi ini sangat membantu nelayan,\" kata dia. Jumlah penerima manfaat asuransi nelayan, terus bertambah. Program Dit Polairud Polda Jabar bekerja sama dengan Jasa Raharja dan Cirebon Power ini, telah menjangkau 13 ribu nelayan di Pantai Utara dan Selatan Jawa Barat. Kamis (28/3), sedikitnya 800 nelayan dari Desa Ambulu, Playangan, Ender dan Gebang, menerima polis asuransi. Juga diserahkan klaim kepada ahli waris, senilai Rp 10 juta. Kepala Sat Binmas Polairud Polda Jabar, Kompol Kondar Simamora SH mengatakan, program asuransi nelayan sudah berjalan selama sembilan tahun. Program ini diupayakan terus berjalan dan ditingkatkan. Oleh karena itu, Dit Pol Air Polda Jabar terus kerja sama dengan pemerintah, perusahaan swasta, juga BUMN untuk kesinambungan program ini. “Ini sangat dirasakan manfaatnya oleh nelayan. Karena nelayan itu pekerjaan dengan risiko tinggi,” ujar Kondar di sela acara Sambang Masyarakat di TPI Desa Gebang Mekar, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon. Kepala Jasa Raharja Putra Cirebon, M Husni menambahkan, perlindungan asuransi nelayan ini tidak hanya diberikan atas kecelakaan di laut. Namun juga mengaver pemegang polis sekalipun tengah beraktivitas di darat. Ia mencontohkan penyerahan klaim kepada ahli waris alm Warji, nelayan yang meninggal dunia, karena infeksi tetanus. Warji usai tertusuk jarum saat membetulkan jaring yang kemudian berkembang menjadi infeksi, hingga mengakibatkan meninggal dunia. “Itu kita kategorikan sebagai kecelakaan,” katanya. Ia pun menjamin, produk ini pengajuan klaimnya sangat mudah dan cepat. Sehingga masyarakat nelayan dimudahkan dalam pengajuan klaim dan pembayarannya. “Setiap pengajuan klaim yang berkasnya lengkap, pencairannya juga cepat,” katanya. Seperti diketahui, Cirebon Power secara rutin telah memberikan asuransi nelayan di wilayah Pantura Cirebon sejak tahun 2011. Sejak awal program ini bergulir hingga sekarang, sudah sekitar 18 ribu nelayan di Pantura Cirebon yang difasilitasi asuransi nelayan gratis ini. Program ini terus bertumbuh. Yahun ini Cirebon Power memberikan asuransi gratis pada 3.000 nelayan. Program ini telah menjadi pelopor pemberian asuransi kecelakan bagi nelayan, untuk memberikan perlindungan pada mereka saat sedang bekerja. Sebelum tahun 2011, nelayan di pesisir Cirebon sama sekali tidak mendapat perlindungan apapun. (yud/rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: